Libur Natal dan Tahun Baru akan Menjadi Pertaruhan dalam Menuju Endemi Covid-19

VirusCov
ilustrasi/istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, libur panjang Natal tahun 2021 dan Tahun Baru 2022 akan menjadi pertaruhan apakah kita nanti bisa segera memasuki fase endemi setelah Pandemi Covid-19.

Menurutnya, pada tahun 2022 akan menjadi endemi apabila masyarakat dan pemerintah mampu menghadapi dan mengendalikan potensi lonjakan Covid-19 yang terjadi usai libur Natal dan Tahun baru. Sebab, kecenderungan lonjakan kasus selama ini, terjadi setelah peringatan hari besar keagamaan.

Hal itu dikatakan Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam acara Seminar Sekolah Sespimti Polri Dikreg ke-30, melalui chanel youtube, 6 Oktober lalu.

“Karena kita tahu gelombang berikutnya itu terjadi sesudah hari keagamaan besar. Jadi, hari keagamaan besar itu akan terjadi pada Desember 2021. Kalau kita bisa memastikan Desember ini kita bisa mengontrol dengan baik, sehingga Januari-Februari kita berhasil aman. Nah, ingsyaallah artinya ke depannya kita bisa hidup bersama dengan virus ini. Sehingga, tahun depan keinginan bapak presiden untuk mengubah Pandemi menjadi endemi, bisa,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Sehingga, lanjut Menkes, pihaknya meminta kerja sama seluruh warga untuk tetap mengurangi mobilitas pada saat libur panjang Natal dan Tahun Baru agar kita segera bisa mengendalikan Covid-19 dan memasuki endemi.

“Jadi, tugas kita bapak ibu. Pertaruhan kita, adalah bagaimana agar Natal dan Tahun Baru kita bisa mengendalikan agar tidak lagi terjadi lonjakan mobilitas yang luar biasa yang nanti akan menyebabkan lonjakan kasus,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Dikatakan Menkes Budi Gunadi Sadikin, banyak pihak kerap bertanya-tanya, kapan Pandemi Covid-19 akan berakhir? Menurut Menkes, belum ada ahli kesehatan yang bisa memprediksi dan memastikan. Ada yang terjadi selama 5 tahun atau rata-rata 10 tahun dan bahkan ratusan tahun. Untuk itu, menurut Menkes, tak ada cara lain selain menghadapinya dengan kerja sama, menjaga kekompakan, dan bergotong royong antarwarga bangsa. Ia mengibaratkan, kita saat ini seperti berada di sebuah bahtera besar yang tengah menghadapi badai besar bernama Pandemi Covid-19.

“Dan kita juga tahu tak ada pelaut yang tangguh yang lahir kalau dia tidak pernah menghadapi badai yang besar. Gitu ya… Nenek moyang kita tahu. Jadi, bangsa kita juga tahu, kalau dikasih badai besar. Mau mundur atau balik, pulang pergi atau mau maju. Kita maunya maju. Gimana caranya? Yang penting kita kerja sama.Kita satu kapal. Kita satu bahtera.Selama kita bisa bekerja sama, menyingsingkan lengan baju, tua muda, kaya-miskin, orang Aceh-orang papua. Kita harusnya pasti bisa. Karena, kita ingat, ada lagu yang namanya, badai pasti berlalu,” ujar Menkes.

Menkes Budi Gunadi Sadikin menambahkan, Pemerintah saat ini terus melakukan berbagai upaya untuk mempercepat penanggulangan Pandemi. Hal itu dilakukan melalui sejumlah strategi: mulai dari penguatan strategi testing, tracing, dan treatment atau 3T, disiplin protokol kesehatan, hingga akselerasi vaksinasi Covid-19 untuk mencapai 70 persen dari total penduduk Indonesia. (ade/ her)

Libur Nataru akan Menjadi Pertaruhan dalam Menuju Endemi Covid-19