Satgas Covid-19 Ingatkan Pemda untuk Tetap Siagakan Posko Penanganan Covid-19

SatgasCov
ilustrasi/istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM – Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan seluruh Pemerintah Daerah untuk tetap menyiagakan Satgas Posko Penanganan Covid-19 meskipun kasus relatif menurun. Hal ini sebagai bentuk kewaspadaan dan mengantisipasi ancaman baru virus corona di masa mendatang karena Pandemi belum sepenuhnya berakhir.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam acara Seminar Sekolah Sespimti Polri Dikreg ke-30, melalui chanel youtube, 6 Oktober lalu.

“Ternyata Satgas Posko itu, pembentukan dan kinerjanya di berbagai daerah relatif masih belum tinggi. Baru 32 hampir 33 persen. Padahal, kalau menurunkan kasus dengan rumah sakit, kita mampu. Tapi, kalau terjadi ancaman baru lagi muncul, kita tidak bisa mendeteksi, karena apa? Kemampuan deteksi kita rendah. Karena fungsi mata intelijen kita di bawah itu tidak berfungsi optimal di seluruh wilayah di Indonesia,” kata Wiku Adisasmito.

Menurut Wiku, Posko penanganan ini terus diperlukan sebagai upaya mendukung fasilitas kesehatan. Upaya memperkuat satgas posko penanggulangan Covid-19 ini—dalam dunia militer dan pertahanan negara dikenal sebagai pertahanan rakyat semesta.

“Kapasitas respons yang ada di daerah terkecil kita juga masih terbatas. Kalau ini diperkuat, ini adalah pertahanan rakyat semesta. Yang ke depan yang harus kita bangun. Dan itu bisa kita lakukan,” ujar Wiku Adisasmito.

Dikatakan Wiku, agar upaya perang terhadap Covid-19 berhasil, kita harus dibekali strategi dan pengetahuan. Hal itu pula yang selama ini terus dilakukan oleh Satgas Covid-19. Wiku menyebut, strategi yang diperlukan itu yakni: 5 S dan 1 T, yakni: strategi, struktur, sistem, skill, dan perlu kecepatan untuk mencapai target.

“Ini kalau tidak, maka kita hanya bicara target tanpa skill. Karena Covid-19 ini menarik sekali. Karena ternyata skill-nya tak dimiliki bangsa kita. Nah, dengan 5 S + 1 T, ini sangat TNI-Polri. Harusnya tak boleh, TNI Polri tidak melakukan seperti ini. Supaya gerakannya taktis betul. Kalau kita tahu musunya itu, maka, preventif promotif itu lebih bagus. Kenyatannya, kita tahu itu, tapi terjadinya apa? Kasusnya melonjak juga. Artinya, kita belum mampu lakukan preventif promotif yang efektif untuk mencegah lonjakan kasus,” ujar Wiku Adisasmito.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menambahkan, keberadaan Satgas posko ini berperan penting dalam pengendalian. Posko berfungsi sebagai wadah koordinasi untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan Covid-19 di tengah masyarakat hingga level terkecil seperti tingkat RT/RW. Wiku mewanti-wanti seluruh masyarakat agar terus disiplin dalam melakukan protokol kesehatan agar lonjakan Covid-19 tidak kembali terjadi di Indonesia. (ade/ her)

Satgas Covid-19 Ingatkan Pemda untuk Tetap Siagakan Posko Penanganan Covid-19