Mengenal Inovasi Mi Berbahan Biji Petai China karya Tim Mahasiswa UNY

Tim mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta
Lima mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) terus menyempurnakan karyanya mi berbahan biji petai china yang bermanfaat bagi penderita diabetes. Dengan harapan, mi inovasi tersebut bisa dipasarkan secara luas. (Photo dok Wulan)

Yogyakarta, Idola 92.6 FM – Tim Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berinovasi membuat mi berbahan biji petai china yang bermanfaat bagi penderita diabetes. Ke lima mahasiswa tersebut yakni: Wulan Febrianingsih (Pendidikan IPA), Ahzami Fadilah Akbar (Teknik Elektro), Intan Diah Kusuma (Pendidikan Tata Boga), Siti Vera Lestari (Pendidikan Matematika) dan Asma Nur Azizah (Sastra Inggris).

Apa yang terkandung dalam biji petai china? Biji petai china mengandung tannin, galaktomanan, dan flavonoid. Di mana kandungan tersebut mempunyai efek untuk menurunkan kadar gula darah dengan cara menghambat aktivitas glukosidase dan alfa amilase yang berperan dalam absorpsi pada membran brush border usus.

Tim mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta
Tim Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berinovasi membuat mi berbahan biji petai china yang bermanfaat bagi penderita diabetes. (Photo dok Wulan)

Pembuatan mi berbahan biji petai china juga untu mengedukasi masyarakat bahwa petai china tak hanya dapat dimakan sebagai lauk atau lalap namun juga dapat diolah menjadi bentuk lain yang kaya manfaat. Wulan Febrianingsih menambahkan, mereka mengolah petai china menjadi mi karena mi merupakan makanan familier di masyarakat yang bisa didapat dengan mudah dan harganya murah.

Atas inovasi ini, lima mahasiswa UNY tersebut, meraih Silver Medal pada ajang World Invention Competition and Exhibition 2021 yang diselenggarakan oleh Young Scientist Association (IYSA) dan SEGi College Subang Jaya Malaysia.

Selengkapnya, mengenal inovasi mi berbahan biji petai china karya tim mahasiswa UNY, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Wulan Febrianingsih, anggota tim mahasiswa UNY. (yes/ her)

Dengarkan podcast wawancaranya: