Menuju Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi

Pemulihan Ekonomi Di Tengah Pandemi

Semarang, Idola 92.6 FM – Hampir setahun Pandemi Covid-19 mengepung kita. Di tengah kegamangan dan ketidakpastian kondisi, secara perlahan puzzle-puzzle optimisme mulai tersusun, harapan tersatukan, dan langkah pemulihan dipercepat.

Di tengah aspek kesehatan tetap diutamakan, Pemerintah mengharapkan tahun 2021 menjadi periode pemulihan ekonomi dengan target pertumbuhan sebesar 5 persen.

Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi minus 2,07 persen pada 2020 lalu atau anjlok dibandingkan dengan 2019 yang sebesar 5,02 persen. Hal itu, salah satunya karena perekonomian Indonesia yang sangat bergantung pada konsumsi dan investasi menjadi terpuruk pada saat konsumsi serta investasi melemah akibat Pandemi. Situasi tak pasti akibat virus corona tipe baru yang merebak membuat masyarakat lebih berhati-hati membelanjakan uang.

Pada awalnya, Pandemi membuat pelaku usaha gamang, bimbang, bahkan serba tak jelas. Waktu berjalan sebagian pelaku usaha sudah kembali bergerak dengan penuh perhitungan. Bersama masyarakat pelaku usaha berinovasi dan beradaptasi. Namun, geliat belum maksimal karena kasus Covid-19 di Indonesia belum bisa dikendalikan, kasus masih terus bertambah dalam jumlah yang tidak sedikit, dan belum tahu kapan puncaknya.

Maka, menuju pemulihan ekonomi di tengah Pandemi—hal apa yang mesti terus dikawal dan dipastikan—seiring penanggulangan Covid-19? Dalam situasi dan tantangan tak mudah ini—upaya kolaborasi seperti apa yang mestinya terus bisa dioptimalkan?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Toto Pranoto (Pengamat BUMN FEB Universitas Indonesia); Bhima Yudistira Adhinegara (Pengamat Ekonomi dari Institute for development of Economics and Finance (INDEF)); dan Prof Bustanul Arifin (Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI)/ Guru Besar Universitas Lampung). (her/andi odang)

Dengarkan podcast diskusinya: