Panglima Perintahkan PPKM Mikro Diterapkan Dengan Ketat

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan peninjauan kembali ke Kabupaten Kudus, Jumat (17/6) sore.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dalam upaya menekan penyebaran dan penularan COVID-19 di semua daerah, Panglima TNI memerintahkan agar PPKM mikro diterapkan dengan ketat. Tidak hanya di zona merah saja, tetapi meluas di zona oranye dan kuning.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan sesuai Permendagri Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan PPKM Mikro, maka semua daerah harus lebih ketat dalam penerapannya untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Pernyataan itu dikatakannya di sela peninjauan Posko PPKM Mikro di Balai Desa Bae Kabupaten Kudus, Kamis (17/6) sore.

Panglima menjelaskan, PPKM mikro yang diterapkan dengan ketat akan menekan angka kasus COVID-19 dan menunjang proses kesembuhan bagi pasien terpapar virus Korona. Khusus untuk di wilayah Kudus, pelaksanaan vaksinasi juga akan dipercepat sebagai strategi pencegahan penyebaran COVID-19.

“Kita melaksanakan PPKM mikro secara ketat. Baik di zona merah, zona oranye dan zona kuning. Karena sesuai dengan peraturan menteri dalam negeri, pelaksanaan PPKM mikro dengan melaksanakan tracing kontak erat dan isolasi mandiri termasuk juga mengawasi kegiatan masyarakat. Dan menutup kegiatan sesuai dengan kesepakatan warga, sehingga pelaksanaan PPKM mikro yang saat ini dilaksanakan saat menunjang untuk bisa menekan angka kasus COVID-19,” kata panglima.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menambahkan, upaya penanganan yang dilakukan di Kudus akan dijadikan percontohan untuk di Bangkalan Madura. Sehingga, sistem PPKM Mikro dan Jogo Tonggo akan dijadikan sistem percontohan bagi daerah yang mengalami ledakan kasus COVID-19.

Menurut Ganjar, kerja bersama dengan sistem keroyokan akan membuat penanganan COVID-19 di suatu daerah lebih maksimal.

“Kudus itu mulai dari ditekan luar biasa karena situasi ledakannya yang juga dasyat, di sisi lain semua yang ada di Kudus dan semua yang peduli pada Kabupaten Kudus melakukan improvisasi. Improvement itulah yang kemudian menghasilkan satu metode perbaikan, dan perbaikan seluruh sistem yang ada rasa-rasanya setiap hari mulai turun ya,” ujar Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar menyebutkan, jika kasus aktif COVID-19 di Kudus berangsur mengalami penurunan meski masih di level tinggi. Namun, setidaknya upaya bersama dari semua sudah mulai membuahkan hasil. (Bud)

Artikel sebelumnyaPengelola Jateng Valley Targetkan Pembangunan Bisa Selesai Sesuai Jadwal
Artikel selanjutnyaGardian Muhammad, Mahasiswa Vokasi UNDIP Pendiri Gerakan Mengajar Desa