Produsen Otomotif Dalam Negeri Berlomba Buat Motor Listrik

Motor listrik Hartono Istana Teknologi
Hartono Istana Teknologi memamerkan motor listrik buatannya kepada Gubernur Ganjar Pranowo.

Semarang, Idola 92,6 FM – Produsen otomotif di dalam negeri terus berlomba, bisa memproduksi motor listrik dan ditawarkan kepada masyarakat. Tidak hanya produsen otomotif saja, bahkan pabrikan alat elektronik juga mulai mengincar ceruk motor listrik sebagai pasar barunya.

Direktur Viar Motor Indonesia Yucuanto Susetyo mengatakan pihaknya sebagai produsen otomotif dalam negeri, terus berupaya membantu pemerintah dalam mengurangi emisi karbon. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui di kantornya, baru-baru ini.

Yucuanto menjelaskan, sesuai Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Listrik itu pihaknya berkomitmen untuk mendukung program pemerintah. Perusahaan juga telah melakukan penelitian dan pengembangan, untuk bisa membuat kendaraan listrik sesuai kebutuhan konsumen dalam negeri.

Menurutnya, Viar telah memproduksi beragam tipe kendaraan listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Untuk kapasitas pada saat ini dari pabrik, itu untuk satu bulan bisa sampai dengan angka 20 ribu unit. Kita lihat dari sisi permintaan yang meningkat, tentu kami akan melakukan peningkatkan kapasitas. Kalau kita lihat tren dunia ya, beralih ke motor listrik,” kata Yucuanto.

Yucuanto berharap, pihaknya bisa memercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan tersebar di seluruh Indonesia melalui kerja sama dengan pihak-pihak terkait. Sehingga, emisi karbon akan berkurang dan langit Indonesia semakin biru.

Sementara itu Business Development Hartono Istana Teknologi Christopher menyatakan, pihaknya juga tidak mau ketinggalan ambil bagian dalam pengembangan dan produksi motor listrik. Yakni motor Evo, akan segera dipasarkan diharapkan bisa diterima pasar.

Menurutnya, Polytron mulai bermain membuat motor listrik pada 2018 lalu karena melihat potensi pasarnya cukup besar.

“Kita melihat antusiasme masyarakat, mereka sangat antusia. Baik itu di Kudus atau di Kota Semarang. Karena pada saat Polytron soft launching ini, banyak orang yang menanyakan tentang sepeda motor listrik Polytron. Selain itu, pada saat mereka melihat di jalan mereka takjub karena sepeda motor kok ndak ada suaranya. Mereka belum pernah melihat hal seperti itu,” ucap Chistopher.

Lebih lanjut Christopher menjelaskan, Evo memiliki spesifikasi tenaga maksimal 3.000 watt dengan kecepatan maksimal 60 kilometer per jam dan didukung baterai 1.740 WH. Kelebihan yang didapat, sepekan menempuh perjalanan 100 kilometer hanya membutuhkan biaya Rp2.500-Rp3.000 untuk proses pengisian baterai. (Bud)