RSUD Moewardi Solo Dorong Penyintas Donor Plasma

Petugas saat akan mengambil donor darah
Petugas saat akan mengambil donor darah.

Semarang, Idola 92,6 FM – Para penyintas yang telah sembuh dari paparan COVID-19, didorong untuk mendonorkan plasma darah konvalesen guna membantu pasien COVID-19 lainnya. RSUD Moewardi Surakarta terus meminta dan mengedukasi para penyintas, agar mau dan sukarela melakukan donor plasma konvalesen.

Salah satu anggota dari tim uji klinis plasma konvalesen di RSUD Moewardi dr Artrien Adhiputri mengatakan sudah banyak pasien yang dirawat, kemudian bisa diselamatkan berkat terapi plasma konvalesen. Dari mulai kategori pasien sedang, berat hingga kritis.

Menurutnya, terapi plasma konvalesen memberikan dampak yang cukup baik dalam proses penyembuhan.

Artrien menjelaskan, terapi plasma konvalesen memberikan dampak yang baik utamanya bagi pasien dengan kondisi terpapar sedang hingga berat. Namun, ada juga yang tidak sempat tertolong meski sudah dibantu terapi plasma konvalesen.

“Tetapi ingat, ini merupakan terapi tambahan. Jadi, keberhasilan terapi plasma ini tidak lepas dari terapi-terapi yang lain karena tidak berdiri sendiri. Mencocokkan darah juga tidak semudah itu, ada kriteria-kriteria yang harus dipenuhi,” kata dokter Artrien, belum lama ini.

Lebih lanjut dokter Artrien menjelaskan, pasien yang sempat diberikan terapi plasma konvalesen namun meninggal dunia memang sudah dalam kondisi kritis. Sehingga, harapan hidupnya tidak terlalu banyak.

Sementara itu salah satu penyintas, Kusmanto sengaja datang ke PMI Kota Solo untuk ikut donor plasma konvalesen. Dirinya mengaku tahu ada donor plasma konvalesen, setelah mendapat informasi dari sejumlah grup di media sosial.

“Saya mau donor plasma, demi kemanusiaan. Saya kan dulu penyintas, pernah kena. Lewat grub Facebook itu, saya dapat informasi soal donor plasma. Oleh karena itu, saya ajak penyintas lain untuk siap donor demi kemanusiaan,” ujar Kusmanto.

Diketahui, bagi penyintas yang sempat terpapar COVID-19 dan sudah dinyatakan sembuh bisa mendonorkan plasma konvalesen selama enam bulan saja. Durasi yang tidak terlalu lama dan tidak semua penyintas bisa donor plasma konvalesen, harus bisa dimanfaatkan dengan baik. (Bud)