Semua Daerah di Jateng Harus Perketat Protokol Kesehatan

Petugas gabungan melakukan operasi yustisi
Petugas gabungan melakukan operasi yustisi di Jalan Pahlawan Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan di kabupaten/kota, untuk menggenjot pelacakan terhadap pasien terkonfirmasi COVID-19 selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Upaya itu dilakukan, untuk menekan dan memutus rantai penularan virus Korona di wilayah Jateng.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan masyarakat diimbau untuk membantu pemerintah, dalam rangka menangani COVID-19. Yakni, dengan sadar dan patuh untuk selalu memakai masker dan menjaga jarak serta rajin mencuci tangan dengan sabun.

Menurutnya, meskipun hanya 23 kabupaten/kota saja yang menerapkan PPKM tetapi daerah lainnya juga harus mengimbanginya.
“Itu kan prioritas ya. Jadi kan ada empat kriteria, dan tergantung kita. Sebenarnya apakah harus empat kriteria dipakai semua, apa cuma tiga atau dua kriteria saja. Kalau kita ini yang mempunyai empat kriteria, tiga kriteria dan dua kriteria diikutkan. Dan ternyata memang diarahkan begitu, tidak harus empat kriteria. Kalau empat kriteria yang diterapkan itu sedikit, dan itu cuma ada dua daerah di Jawa Tengah. Yaitu Solo sama Banyumas,” kata Yulianto, Selasa (12/1).

Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo juga meminta daerah yang tidak menerapkan PPKM tidak melonggarkan aturan protokol kesehatan. Kepala daerah di 16 kabupaten/kota di Jateng, juga bisa menerapkan PPKM disesuaikan dengan kondisi wilayahnya.

Ganjar menjelaskan, yang juga perlu mendapat perhatian dalam upaya pencegahan penularan COVID-19 adalah kawasan industri perdagangan dan pasar tradisional. Sehingga, diperlukan adanya pengetatan kegiatan di daerah tersebut.

“Kita harus berasumsi, seluruh Jawa Tengah itu PPKM. Asumsi kita harus dibangun di situ. Namun tidak boleh longgar-longgar. Saya yang minta untuk perhatian itu adalah industri perdagangan sama pasar tradisional,” ujar Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar juga meminta bupati/wali kota, untuk kembali menata pasar tradisional dengan menerapkan physical distancing kepada seluruh pedagang. Selain itu, pengunjung dan pedagang juga dilakukan pemeriksaan secara rutin. (Bud)