Warga Margoyoso Buat Gerakan Sedulur Tunggal Banyu Untuk Rawat Mata Air

Sedekah air
Warga Desa Margoyoso di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang menggelar sedekah air dengan menanam sejumlah pohon.

Semarang, Idola 92,6 FM – Warga di Desa Margoyoso di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang memiliki cara unik untuk merawat mata air dan kelestarian lingkungan. Yakni, dengan Gerakan Sedulur Tunggal Banyu.

Kades Margoyoso, Adi Daya mengatakan masa dulu, di wilayahnya menjadi langganan daerah kekeringan dan setiap tahun selalu meminta droping air bersih dari BPBD Kabupaten Magelang. Namun, seiring berjalannya waktu keadaan menjadi berubah setelah ada peraturan desa tentang larangan menebang pohon besar dan menggalakkan penanaman pohon.

Adi Daya menjelaskan, melalui Gerakan Sedulur Tunggal Banyu juga mampu menjaga kelestarian lingkungan sehingga mata air tetap terjaga. Sehingga, tidak hanya warganya saja tetapi warga di kabupaten tetangga bisa ikut menikmatinya.

Menurutnya, dengan menjaga mata iar ini maka bisa menjaga persaudaran dan memererat tali persaudaraan.

“Masalah air ini menjadi perhatian serius. Di mana hampir setiap tahun, dahulu kami meminta droping air bersih dari BPBD Kabupaten Magelang. Tapi semakin ke sini, setiap tahun Alhamdulillah kita sudah tidak lagi meminta droping air. Kita kemudian berpikir bagaimana cara mendapatkan mata air. Nah, untuk merawatnya kita ada peraturan di mana ketika luas lahan dua ribu meter persegi di situ ada pohon, maka tidak boleh ditebang,” kata Adi Daya, kemarin.

Lebih lanjut Adi Daya menjelaskan, setidaknya ada 88 mata air di Kecamatan Salaman dan diperlukan pelestarian agar mampu memberikan penghidupan kepada masyarakat. Sehingga, masyarakat mendapat tugas untuk mengelola dan merawat serta mengkonservasi seluruh mata air yang ada.

“Mata air ini sekarang bisa mencukupi kebutuhan warga, dan bahkan warga desa lain ikut menikmatinya. Dengan upaya kami ini, maka konservasi bisa berhasil,” pungkasnya. (Bud)