21,3 Juta Orang Diperkirakan Akan Mudik ke Jateng

Henggar Budi Anggoro
Henggar Budi Anggoro, Kepala Dishub Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Perhubungan Jawa Tengah memprediksi, akan ada 21,3 juta orang pemudik dari wilayah Jabodetabek maupun Jawa Barat atau Jawa Timur pada saat Lebaran tahun ini. Sedangkan jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Jateng, diperkirakan mencapai 900 ribuan unit.

Kepala Dinas Perhubungan Jateng Henggar Budi Anggoro mengatakan hasil survei dari Balitbang Kementerian Perhubungan menyebutkan, ada potensi kurang lebih 21,3 juta orang yang akan mudik ke wilayah Jateng. Angka tersebut diperkirakan cukup besar, sehingga diperhitungkan jumlah kendaraan yang masuk ke Jateng sekira 900 ribuan unit. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantornya, belum lama ini.

Henggar menjelaskan, sesuai dengan kebijakan dari pemerintah pusat bahwa pada masa Lebaran masyarakat sudah diperbolehkan melakukan perjalanan mudik. Sehingga, pihaknya harus memersiapkan beberapa skenario perjalanan mudik yang lancar dan aman serta nyaman dan selamat sampai ke tempat tujuan.

Menurut Henggar, pihaknya akan menjabarkan beberapa rencana operasi yang telah disusun menyesuaikan kondisi pada saat sebelum pandemi.

“Karena dari perhitungan itu, prediksi puncak akan terjadi pada H-3 menuju H-2 Lebaran. Lebaran hari Senin dan hari Minggu ada Mayday, kemungkinan orang bergerak dari Jakarta itu hari Sabtu malam. Tentunya, ini kalau diprediksi yang melalui tol ada sekitar 100 ribu kendaraan dalam 24 jam. Bisa jadi nanti skenario ekstremnya adalah di tol ini, nanti akan diterapkan manajemen rekayasa lalu lintas berupa one way pada saat arus mudik. Pasti kendaraan dari timur, semuanya keluar lewat jalan arteri,” kata Henggar.

Lebih lanjut Henggar menjelaskan, pihaknya akan melakukan upaya antisipasi kemacetan di jalur arteri atau jalan nasional saat arus mudik. Oleh karena itu, pihaknya memasang sejumlah pos-pos pelayanan di sepanjang jalur mudik di wilayah Jateng untuk membantu para pemudik.

“Kita coba antisipasi dengan BKO personel kita, di pos-pos pelayanan yang ada di lapangan. Nanti kita juga akan tambah titik-titik CCTV untuk monitor, pada saat di situ ada permasalahan lalu lintas kita gampang koordinasinya,” pungkasnya. (Bud)