Bagaimana Memanfaatkan Peluang Bonus Demografi untuk Meningkatkan Kualitas SDM?

Bonus Demografi
Ilustrasi/Istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM – PBB memproyeksikan jumlah penduduk dunia mencapai 8 miliar jiwa pada November 2022. Indonesia yang juga mengalami pertumbuhan penduduk, didorong untuk dapat mengelola kondisi kependudukan ini serta memanfaatkan bonus demografi yang mulai dialami.

Tantangan kependudukan tersebut, di antaranya peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan. Ada pula pertambahan jumlah penduduk usia nonproduktif yang mengiringi. Perubahan demografi yang saat ini terjadi menuntut setiap negara termasuk Indonesia untuk memperkuat ketahanan demografi. Di mana investasi pada sumber daya manusia, dinilai sangat penting.

Indonesia diperkirakan akan mengalami masa puncak bonus demografi pada 2030-2040. Pada masa itu jumlah penduduk usia produktif (15 tahun hingga 64 tahun) lebih besar dibandingkan usia tidak produktif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Jumlah usia produktif diprediksi akan mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diperkirakan mencapai 297 juta jiwa.

Mengingat peran kualitas Sumber Daya Manusia begitu krusial dan menjadi kunci kemajuan negara, maka besar-kecilnya ‘berkah’ yang akan kita peroleh dari momentum bonus demografi menjadi “ukuran” keseriusan kita selama ini dalam menyiapkannya, naka, bagaimanakah kualitas SDM kita yang sekarang melimpah ini? Dan apa saja yang masih bisa dan mesti kita tingkatkan?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, di antaranya: Dr Sudibyo Alimoeso (Ketua Umum Ikatan Praktisi dan Ahli Demografi Indonesia (IPADI)), Prof Cecep Darmawan (Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, sekaligus pengamat kebijakan pendidikan), dan Prof Euis Sunarti (Guru Besar Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga IPB University). (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya: