Bagaimana Memastikan agar Pemilu 2024 Bermartabat?

Pemilu 2024
Ilustrasi/Istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM – Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu pilar demokrasi yang mewujudkan kedaulatan rakyat dalam menghasilkan pemerintahan yang demokratis. Sehingga, pemerintahan yang dihasilkan Pemilu, diharapkan menjadi pemerintahan yang mendapatkan legitimasi yang kuat dan amanah. Oleh karena itu, diperlukan upaya dari seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama menjaga kualitas Pemilu.

Atas harapan itu, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Ova Emilia dan puluhan rektor serta pimpinan perguruan tinggi di Yogyakarta, menyatakan sikap serta seruan moral yang menginginkan agar Pemilu dijalankan dengan cara bermartabat. Mereka menilai, Pemilu bukan sesuatu yang bisa dilakukan sembarangan. Pemilu menurutnya merupakan mandat reformasi serta pintu pergantian dan keberlanjutan kepemimpinan.

Maka, kalau rektor UGM dan puluhan rektor lain menyerukan agar pemilu dijalankan secara bermartabat, maka, apakah itu berarti ada indikasi atau paling sedikit potensi bahwa Pemilu dapat berlangsung tak bermartabat?

Lalu, apa persisnya martabat yang dimaksud dan bagaimana cara menjaganya? Masih mungkinkah para stakeholder mencegah, mengantisipasi, atau memastikan agar Pemilu 2024 nanti berlangsung secara bermartabat? Bagaimana dan siapa saja yang mesti bersama-sama mengusahakannya?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, di antaranya:

  1. Prof. dr. Ova Emilia, Rektor Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
  2. Albertus Bagus Laksana, S.J., S.S., Ph.D, Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
  3. Prof. Budi Setiyono, Ph. D, Pengamat Politik dan Guru Besar Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro Semarang.
  4. KH Maman Imanulhaq, Politisi PKB/ Anggota DPR RI.

(her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya: