Dinkop Jateng Jembatani Perajin Batik Dengan Perhotelan Untuk Pasarkan Produknya

Orang tua belajar membatik
Kepala Dinkop UKM Jateng Ema Rachmawati (dua dari kiri), Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (dua dari kanan) bersama GM Novotel Semarang Gunawan Widodo (kanan) belajar membatik.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah mengajak kalangan perhotelan di provinsi ini, untuk membantu pelaku atau perajin batik dalam memasarkan produknya. Pihak hotel disarankan bekerja sama dengan perajin batik, untuk pembuatan dekorasi ruangan bernuansa kain batik.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng Ema Rachmawati mengatakan perajin batik banyak mengeluh soal pemasaran, karena tidak semua menyukai kain batik belum dalam bentuk jadi. Pernyataan itu dikatakan Ema saat ditemui di Hotel Novotel, belum lama ini.

Ema menjelaskan, pemasaran yang terhambat menjadi kendala bagi para perajin batik di Jateng. Kebanyakan perajin batik hanya membuat kain saja, tidak dalam bentuk fesyen atau produk jadi.

Menurut Ema, pernak pernik yang ada di setiap sudut dan menjadi pusat perhatian tamu menginap bisa dihiasi dengan kain batik. Semisal penggunaan kain serbet maupun taplak di meja makan, bisa juga memanfaatkan kain batik.

“Paling yang bisa kita kerja samakan adalah dekorasi kamar bernuansa batik. Jangan kain yang polos, atau bisa juga hiasan-hiasan di dalam kamar atau di sudut-sufut hotel bisa batik. Atau bisa juga memberikan ruang bagi perajin batik memajang produknya untuk ditawarkan kepada tamu menginap,” kata Ema.

Sementara itu General Manager Hotel Novotel Semarang Gunawan Widodo menyatakan, pihaknya setiap bulan sudah ada jadwal khusus bagi pelaku UMKM. Tidak hanya UMKM kerajinan tangan saja, tapi juga perajin batik diberikan ruang khusus untuk memamerkan produk buatannya.

Terkait dengan penyediaan ruang pamer bagi pelaku UMKM, semuanya disediakan gratis.

“Harga yang dipasang adalah harga standar UMKM, jadi kita tidak ambil untung dari jualan itu. Mereka juga tidak membayar seper pun dan kita hanya menyediakan tempat,” ujar Gunawan.

Gunawan menjelaskan, pihaknya memang ingin mendorong pelaku UMKM lokal berdaya dan bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri. (Bud)