RSUD Margono Soekarjo Jadi Rujukan RS Lain Dalam Inovasi Pelayanan Berbasis Aplikasi

RSUD Margono Soekarjo Purwokerto
RSUD Margono Soekarjo Purwokerto. (Photo/Istimewa)

Semarang, Idola 92,6 FM – RSUD Margono Soekarjo Purwokerto menerapkan invovasi telemedicine berbasis aplikasi, yaitu Satu Layar Ngobrol dengan Dokter atau Saydoc. Bahkan, aplikasi itu mampu menyedot perhatian sejumlah rumah sakit lain di seluruh Indonesia untuk bisa meniru.

Pelaksana tugas Direktur Utama RSUD Margono Soekarjo Purwokerto Untung Gunarto mengatakan inovasi itu muncul saat situasi pandemi mulai terjadi, dan membuat masyarakat takut untuk datang ke rumah sakit. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di Puri Gedeh, kemarin.

Untuk menjelaskan, dari aplikasi Saydoc itu pasien atau masyarakat yang akan memeriksakan kesehatan tidak perlu datang ke rumah sakit. Melalui Saydoc, pasien di wilayah Banyumas Raya bisa memeriksakan diri dan mendapatkan obat dari dokter tanpa khawatir.

Menurutnya, aplikasi itu saat ini sudah direplikasi di dua RSUD di Bandung dan ada sembilan rumah sakit di seluruh Indonesia sedang dalam proses replikasi Saydoc.

“Jadi kita bisa memeriksa secara langsung, para dokter melihat kondisi si pasiennya kemudian dilakukan assessment. Lalu ditentukan obatnya dan diantar. Saat ini ada sembilan rumah sakit yang datang ingin meniru, itu se-Indonesia. Kalau untuk Jawa Tengah itu RSUD Moewardi sudah dan beberapa rumah sakit jiwa milik provinsi juga sudah,” kata Untung.

Lebih lanjut Untung menjelaskan, saat ini aplikasi Saydoc milik RSUD Margono Soekarjo menjadi finalis Top Inovasi Pelayanan Publik yang digelar Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

Terpisah, Gubernur Ganjar Pranowo mengaku, RSUD Margono Soekarjo tidak pernah berhenti membuat inovasi pelayanan publik. Telemedicine Saydoc, menjamin kemudahan pasien untuk memeriksakan diri tanpa harus ke rumah sakit.

“Selain memudahkan pasien tidak harus datang ke rumah sakit, melalui Saydoc ini pasien tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi dan tidak merepotkan karena bisa langsung berdiskusi dengan dokter,” ujar Ganjar. (Bud)

Artikel sebelumnyaPolda Jateng Kirim 20 Lulusan Bintara ke IKN
Artikel selanjutnyaDesa-desa di Pekalongan Butuh Relawan Psikolog