Polda Jateng Siap Amankan Pelaksanaan Pemilu 2024

Simulasi pengamanan menghadapi Pemilu 2024
TNI/Polri saat menggelar simulasi pengamanan menghadapi Pemilu 2024 di lapangan Simpang Lima.

Semarang, Idola 92,6 FM-Polda Jawa Tengah siap mengamankan setiap tahapan Pemilu 2024, baik untuk pemilihan calon anggota legislatif maupun pemilihan presiden/wakil presiden dan pemilihan kepala daerah.

Polda Jateng bersama jajaran terkait, akan memberikan pengamanan selama masa tahapan Pemilu 2024.

Kapolda Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan guna memantapkan pengamanan dan melatih kesiapsiagaan anggota, dilakukan latihan sispamkota dengan melibatkan personel bersama anggota kodim dan aparat pemerintah daerah. Hal itu dikatakan usai pelaksanaan sispamkota di Sirkuit Mijen, Senin (25/9).

Kapolda menjelaskan, dalam latihan sispamkota yang digelar menunjukkan jika seluruh personel di lapangan sudah paham dengan setiap tahapan penggunaan kekuatan dalam menghadapi situasi rawan.

Personel bergerak dalam ikatan regu, peleton dan kompi, serta mampu menjaga kesabaran dan tidak mudah terpancing provokasi massa.

Menurut kapolda, simulasi yang dilakukan adalah kali terakhir digelar setelah semua polres di seluruh wilayah melakukannya.

“Jadi sispamkota ini seluruh kapolres, kodim dan Pemda (bupati/wali kota) sudah melaksanakan di daerahnya masing-masing. Di samping sispamkota, kita juga menggunakan sispam VVIP dalam situasi kontigensi terkait dengan para calon yang nanti kita lakukan pengamanan pemilu. Ini semua kita latihkan dengan harapan pada saatnya nanti tahapan pemilu, jajaran Polda Jawa Tengah sudah siap pakai,” kata kapolda.

Lebih lanjut kapolda menjelaskan, tidak hanya gangguan yang tampak saja dilakukan antisipasi tapi juga ancaman gangguan di dunia maya.

Melalui Virtual Police, Polda Jateng terus melakukan patroli cyber untuk mengantisipasi penyebaran konten negatif.

“Kita punya virtual police yang di dalamnya ada tim dari Krimsus, Krimum, Intelijen dan Humas yang melakukan patroli cyber mengingatkan masyarakat terkait konten negatif yang diunggah bahwa itu merupakan black campaign, Hoax, Hate speech dan sebagainya,” pungkasnya. (Bud)