Pengamat Transportasi: Jalur Angkutan Umum Perlu Ditata

Ilustrasi

Semarang, Idola 92.6 FM – Pengamat tata kota Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang Jamila Kautsary, Jumat (5/8) mengatakan, keberadaan angkutan umum yaitu mobil angkut dan bus kota kerap menjadi biang dari kemacetan di Kota Semarang.

Hal ini melihat kebiasaan menaik-turunkan penumpang secara sembarangan, selain itu angkutan umum sering tidak mematuhi rambu lalu lintas yang berlaku.

Oleh karena itu, Pemkot Semarang diminta bisa menata jalur dari angkot dan bus umum apabila Bus Rapit Transit (BRT) Trans Semarang sudah memiliki jalurnya sendiri termasuk bus umum non-BRT serta angkot.

“Kalau perlu, jika sudah ada BRT maka bus umum tidak perlu beroperasi di jalur yang sama. Untuk angkut mungkin bisa beroperasi di daerah yang tidak dilalui BRT,” terangnya.

Selain meminta pemkot melakukan penataan jalur angkutan umum, pihaknya juga meminta pemerintah juga bisa tegas menindak angkutan umum tidak layak jalan.

Dia menambahkan, apabila kota-kota besar seperti Semarang dibuatkan kendaraan angkutan umum Trem maka orang akan tertarik menggunakan moda trensportasi tersebut. Hal ini akan menumbuhkan minat masyarakat untuk beralih ke moda transportasi umum.

“Kisi-kisi presiden itu katanya akan dibuatkan Trem seperti pada zaman dahulu, maka itu bagus dan orang-orang itu nanti akan tertarik menggunakannya,” tambahnya. (Budi A/Diaz A/Heri CS)