Supporter adalah salah satu hal menarik dari sepakbola. Dan salah satu yang paling “gila“ adalah supporter Mexico. Kenapa? Karena jika tim jagoan mereka menang, mereka punya kesempatan untuk melupakan semua masalah dalam dunia nyata dan bersenang-senang dalam harapan yang agak irasional itu. Di sisi sebaliknya, supporter jerman akan mendukung mati matian tim jagoannya untuk mempertahankan gelar sebagai juara bertahan. Apa kata Gi bol tentang pertandingan yang panas ini? Simak dalam Zabivaka – Pentas Piala Dunia Edisi Die Mannschaft Vs El Tri.

Novelis Meksiko Juan Villoro mengatakan bahwa jika ada penggemar final Piala Dunia yang paling eksis, mungkin itu adalah supporter Meksiko vs Skotlandia. “Tidak ada negara yang sama-sama belum pernah berhasil di Piala Dunia yang dapat mengalahkannya,” tulis Villoro dalam bukunya, God is Round, “dan, mungkin karena itu,” lanjutnya, “masing-masing supporter memilih kesenangan lain sebagai kompensasi, ketika mereka memenuhi stadion.”

Jadi, apa yang menyebabkan antusiasme penggemar Meksiko tetap ‘on fire’ meskipun mereka selalu kecewa (Meksiko kalah dalam 16 besar di enam Piala Dunia terakhir dan belum pernah mencapai perempat final sejak 1986)? Jawabannya mungkin terletak pada peluang untuk lolos, yang menjadi kesempatan bagi rakyat Meksiko untuk melupakan semua masalah dalam dunia nyata dan bersenang-senang dalam harapan yang agak irasional itu.

El Tri telah kalah dalam 25 pertandingan Piala Dunia sejak turnamen itu dimulai pada 1930, lebih banyak daripada tim lainnya dalam sejarah. Meskipun memiliki prestasi yang tidak menguntungkan itu, setiap empat tahun sekali, seluruh rakyat Meksiko akan dipenuhi dengan mimpi ketika sepakbola mampu menghentikan lalu lintas, menutup toko-toko, dan menghentikan kelas, untuk menyatukan seluruh rakyat di negara tersebut.

Lebih-lebih pada tahun ini, di mana sepak bola akan berfungsi sebagai daya tarik yang menyedot perhatian seluruh masyarakat Mexico dari kekerasan hidup sehar-hari yang sungguh mengerikan. Mulai dari kekerasan narkoba, intrik politik dari pemilihan presiden 1 Juli yang akan dating, dan yang lebih penting lagi, itu terjadi sembilan bulan setelah gempa bumi dahsyat yang menewaskan hampir 400 orang. Dalam menghadapi peristiwa semacam itu, rakyat Meksiko ingin sekali datang bersama untuk menyaksikan Piala Dunia Rusia 2018.

Di sisi sebaliknya, mengawali babak penyisihan Grup G partai melawan Meksiko yang berlangsung di Stadion Luzniki, Moskow, Rusia, Minggu, (17/06/2018) akan menjadi pembuktian tersendiri bagi Jerman yang datang sebagai juara bertahan.

Jerman adalah salah satu tim unggulan di turnamen ini. Tak hanya dijagokan lolos ke babak 16 besar, pasukan Joachim Low ini bahkan difavoritkan untuk mempertahankan gelarnya. Jerman memiliki tren yang cukup apik di kancah sepak bola internasional yakni; sejak Piala Eropa 2008 Jerman tidak pernah gagal menembus semi final.

Dari 15 kali pertemuan dengan Meksiko, punggawa Die Mannschaft selalu unggul. Dengan rincian dua kali imbang dan tiga kali menang. Rekor Jerman dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2018 juga terbilang cukup bagus. Dari 10 pertandingan babak kualifikasi, tim Panser berhasil meraih 7 kali kemenangan. Sementara Meksiko yang lolos dari Zona Amerika Tengah berhasil mengantongi 11 kemenangan dari 16 laga.

Pada edisi Piala Dunia kali ini Jerman masih diperkuat dengan sisa-sisa generasi emas mereka yang terbentuk sejak 2008 dan sukses menjadi kampiun pada 2014 silam. Nama-nama seperti Lukasz Podolski, Bastian Schweinsteiger, Philipp Lahm, atau Miroslav Klose memang sudah gantung sepatu. Namun di skuat saat ini masih bisa ditemukan Mesut Ozil, Manuel Neuer, Thomas Muller, serta Toni Kroos yang memiliki cukup pengalaman dan dipadukan dengan nama-nama baru seperti Joshua Kimmich, Julian Draxler, Leon Goretzka, juga Timo Werner. Bahkan pemain muda dengan talenta luar biasa hingga mendapatkan gelar PFA Young Player of The year, Leroy sane saja sampai tidak mendapatkan tempat di squad Die Mannschaft.

Menghadapi sang juara bertahan, Juan Carlos Osorio selaku pelatih Meksiko tetap percaya diri. Strategi Osorio yang tidak mudah diduga dipercaya bakal bisa merepotkan Mesut Ozil dan kawan-kawan.

Terlebih lagi, Jerman hanya sekali menang dalam 4 laga ujicoba terakhir. Ini yang tampaknya tidak akan disia-siakan Javier Hernandez dan kawan-kawan. Walaupun demikian, Jerman akan berusaha menjaga gelar kehormatan sebagai pemegang juara bertahan sekaligus salah satu kandidat kuat juara Piala Dunia 2018.

Jadi, mampukah Jerman mempertahankan gelar juaranya? Ataukah Jerman akan mendapat ‘kutukan’ sang juara. Perlu diketahui sejak 2010 tim juara bertahan selalu gagal sampai pada fase knock out. Ataukah kutukan akan berlanjut seperti pada Itali yang jadi juara di tahun 2006 tapi gagal menembus fase knock out di 2010, spanyol juara di tahun 2010 gagal menembus fase knockout di 2014. Akankah kutukan sang juara akhirnya terpatahkan oleh jerman? (donas)