Ganjar: Tata Niaga Bawang Putih Diatur Ulang Biar Produk Lokal Lebih Laku Terjual

Wonosobo, Idola 92.6 FM – Jawa Tengah pernah ada kejayaan petani bawang putih di Dusun Butuh, Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Kejayaan petani bawang putih Magelang itu terjadi pada 1980-an silam, dan menjadi sumber produsen bawang putih di Jateng. Hal itu dikatakan Ganjar Pranowo, ketika melihat bawang putih impor lebih banyak ditemukan di pasar Wonosobo.

Menurut Ganjar, Jateng harus segera memerbaiki politik bawang putih dari sisi hulu dan hilirnya.

Politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan, upaya yang pertama dilakukan mulai dari sisi hulunya. Yakni dengan mendata jumlah petani bawang putih yang masih setia menanam, lokasi penanaman dan luasan lahan serta kondisi panennya. Kemudian, setelah itu berbicara tentang pembinaan dari petani bawang putihnya.

Setelah sisi hulu diperbaiki, lanjut Ganjar, maka giliran hilirnya. Yakni, menghitung berapa kebutuhan bawang putih di Jawa Tengah.

Dengan penataan dari sisi hulu dan hilir komoditas bawang putih, maka upaya mengembalikan kejayaan sentra bawang putih di Jateng lewat perbaikan politik bawang putih bisa tercapai.

“Buat saya politik bawang putih harus diperbaiki, karena kita pernah berjaya. Pengalaman itu yang bagus. Sisa-sisa kejayaan di Magelang itu sekarang mulai surut, tapi di pasar Wonosobo saya melihat bawang putihnya impor. Kalau kita bicara daulat pangan tidak hanya ketahanan. Maka, posisi ini harus dikembalikan lagi,” kata Ganjar di Wonosobo.

Namun demikian, jelas mantan anggota DPR RI itu, masih banyak petani bawang putih di Jateng tidak menginformasikan komoditas yang ditanamnya kepada pemprov. Padahal, dengan menginformasikan komoditas yang ditanamnya maka pemerintah biisa membantu kebutuhan petani. (Bud)