Insiden Robohnya Bangunan Proyek Infrastruktur Kembali Terjadi, Apa yang Terjadi?

Tiang penyangga tol Becakayu yang roboh.

Jakarta, Idola 92.6 FM – Kecelakaan kerja proyek infrastruktur kembali terjadi. Kali ini kolong penyangga proyek tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) roboh Selasa (20/02/2018). Lokasi kejadian di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur. Sebanyak tujuh pekerja tertimpa reruntuhan. Penyebab jatuhnya tiang penyangga proyek Tol Becakayu diduga karena tiang penyangga tidak kuat.

Hingga saat ini polisi masih mendalami penyebab jatuhnya tiang penyangga yang menyebabkan beberapa orang terluka. Terkait hal ini, Pemerintah menghentikan seluruh pekerjaan berat proyek jalan layang (elevated) di Indonesia. Proyek besar yang turut terimbas adalah proyek Light Rail Transit (LRT) di Jakarta.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan tak merinci jumlah proyek yang dihentikan. “Seluruh proyek di Indonesia. Mau tol di Sumatera, di Trans Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Jembatan Papua dan LRT,” ujar Basuki.

Basuki belum bisa menjelaskan batas waktu penghentian sementara itu. Evaluasi akan dilakukan oleh Komite Keselamatan Konstruksi. Selanjutnya, rekomendasi evaluasi akan diberikan kepada Direktorat Jendral Bina Marga. Kementerian PUPR juga akan mengevaluasi pelaksanaan proyek yang dikerjakan malam hari. Hal ini untuk memastikan tidak terulangnya kasus kecelakaan kerja pada proyek infrastruktur.

Dalam beberapa kasus kecelakaan kerja proyek infrastruktur, insiden itu terjadi pada malam hari atau saat hari libur. Terakhir, ambruknya girder pada proyek Double Double Track (DDT) Matraman-Manggarai hingga proyek Light Rail Transit (LRT) Kelapa Gading-Velodrome.

Lalu, kecelakaan kembali terjadi untuk kesekian kalinya, apa sesungguhnya akar masalahnya? Ini karena faktor teknis atau human eror? Ke depan, apa yang mesti dibenahi agar hal ini tak terulang? Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola Semarang mewawancara Ashar Saputra, Ph.D, dosen Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM Yogyakarta. [Heri CS]

Berikut Wawancaranya: