Mengantisipasi Ancaman Kamtibmas di Kota Semarang

Semarang, Idola 92.6 FM – Belakangan ini aksi kriminalitas marak di sejumlah kota besar seperti Kota Semarang. Mulai dari tindak kriminalitas hingga pembegalan terjadi dan menimbulkan korban jiwa. Berita aksi kriminalitas seolah selalu menghiasi halaman surat kabar di Kota Semarang dan menjadi suguhan media elektronik dan online.

Dalam sebuah kesempatan, Wakil Kepala Kapolrestabes Semarang AKBP Enrico Silalahi menyebutkan, selama 2017 setidaknya terjadi 20 kasus pembegalan, dan 10 di antaranya telah diungkap oleh Polrestabes Semarang. Ia mengungkapkan, setidaknya ada 12 lokasi di Kota Semarang yang terindikasi rawan aksi perampokan disertai kekerasan, bahkan pembunuhan yang selama ini sudah dipatroli rutin oleh Tim Elang Polrestabes Semarang.

Ke-12 lokasi itu, antara lain Jalan Arteri Yos Sudarso, Jalan Brigjen Sudiarto, Dempel, Fly Over Jalan Siliwangi (Kalibanteng), Puri Anjasmoro, Karangayu, dan Jalan Jenderal Sudirman Semarang. Menurut dia, lokasi-lokasi rawan pembegalan itu tersebar hampir di seluruh kecamatan di Kota Semarang sehingga masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan ketika melewati kawasan tersebut, terutama malam hari.

Ancaman kamtibmas di lingkungan masyarakat ini mensyiratkan bahwa persoalan ini terlalu berat kalau hanya dipikulkan pada aparat kepolisian. Ada peran lain yang bisa dilakukan masyarakat sebagai warga kota. Nah, bagaimana mengantisipasi ancaman Kamtibmas di Kota Semarang agar tetap memberikan rasa nyaman dan aman? Bentuk kerjasama seperti apa yang bisa dilakukan aparat dan warga? Seberapa urgen juga kita kembali merevitalisasi Siskamling di lingkungan masing-masing?

Guna menjawab pertanyaan itu, Radio Idola Semarang mewawancara Kepala Kesbangpol Kota Semarang Isdiyanto. [Heri CS]

Berikut wawancaranya: