Merefleksi Hari Kebangkitan Nasional, Bagaimana Memperkuat Pembangunan SDM sebagai Upaya Memperkokoh Fondasi Bangsa di Era Digital?

Semarang, Idola 92.6 FM – Bulan ini selain memperingati dua dekade reformasi, bangsa ini juga memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Kebangkitan nasional merupakan masa dimana bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme untuk menuju dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Di sini para pemuda belajar dari upaya perlawanan yang dilakukan secara kedaerahan dan sendiri-sendiri ternyata tidak berpengaruh yang baik bagi rakyat Indonesia. Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting yakni berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 yang didirikan Dr Soetomo dan para mahasiswa STOVIA. Kemudian, peristiwa kedua yakni Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Dari momentum tersebut, mulai bangkitlah rasa nasionalisme segenap anak bangsa. Para pejuang bangsa mulai meninggalkan perlawanan yang bersifat kedaerahan. Selain perjuangan mengangkat senjata, perlawanan juga dilakukan melalui diplomasi dan perundingan. Atas momentum itu, hari kelahiran Boedi Oetomo yakni 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Tahun ini, kita memperingati 110 spirit kebangkitan nasional setelah Boedi Oetomo berdiri. Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) akan menjadi fokus pemerintah pada tahun 2019 menggantikan percepatan pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus pada 2015 hingga 2018.

Melalui pembangunan manusia yang terampil dan terdidik, pemerintah ingin meningkatkan daya saing ekonomi dan secara simultan meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya. Oleh sebab itu, tema refleksi Kebangkitan Nasional tahun ini, pemerintah mengambil tema “Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Fondasi Kebangkitan Nasional di Era Digital”.

Lantas, merefleksi Hari Kebangkitan Nasional, bagaimana memperkuat pembangunan SDM sebagai upaya memperkokoh fondasi bangsa di Era Digital? Apa sesungguhnya tantangan terbesar kita dalam memanivestasikan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya di era digital ini? Bagaimana pula memperkokoh fondasi kesatuan bangsa di tengah berbagai ancaman polarisasi dan politik identitas jelang pilkada serentak dan pemilu raya 2019?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Siswono Yudo Husodo (Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Universitas Pancasila) dan Letjen (Purn) Kiki Syahnakri (Ketua Umum PP TNI AD). [Heri CS]

Berikut diskusinya:

Artikel sebelumnyaPemprov Jadikan Data Desa Sebagai Dasar Pembangunan
Artikel selanjutnyaMenhub: Terminal Baru Bandara Ahmad Yani Saya Pastikan Bisa Operasional Lebaran Nanti