Hari Pertama Verifikasi Berkas, SMA Negeri Favorit Diserbu Pendaftar

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Sulistyo (dua dari kiri) menjadi pembicara di diskusi tentang "Menuju Pemerataan Pendidikan Berkualitas" di Hotel Noormans Semarang, Senin (24/6).

Semarang, Idola 92.6 FM – Pengambilan token dan verifikasi berkas pendaftaran sekolah tingkat SMA negeri sudah dimulai, dan beberapa sekolah favorit negeri di Kota Semarang diserbu pendaftar pada hari pertama ini, Senin (24/6). Sedangkan pendaftaran untuk pendaftaran peserta didik baru (PPDB) online, akan dilakukan pada 1-5 Juli 2019.

Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah Muh Zen mengatakan pihaknya sudah pernah memanggil dan beraudiensi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, terkait dengan pelaksanaan PPDB online 2019 tingkat SMA.

Menurutnya, yang terjadi sekarang ini karena ada kekhawatiran dari masyarakat terutama para orang tua calon siswa tidak mendapatkan sekolah favorit. Padahal, saat ini penerapannya adalah berdasarkan zonasi untuk pemerataan peserta didik dan kualitas pendidikannya.

“Saya melihat ada kekhawatiran saja dari beberapa masyarakat, terkait dengan sistem PPDB terbaru ini. Dan harapan kami, kekhawatiran masyarakat yang seperti ini tidak sampai mengganggu proses PPDB yang sebetulnya tersosialisasi sudah cukup lama. Ini kan efek dari media sosial yang selama ini kadang-kadang membuat situasi kurang tenang. Akhirnya, kekhawatiran itu menurut saya tidak beralasan,” kata Zen di sebuah diskusi mengenai “Menuju Pemerataan Kualitas Pendidikan” di Hotel Noormans Semarang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Jumeri menambahkan, memang banyak informasi tidak bertanggung jawab yang menyebutkan siapa tercepat mendaftar akan diterima ke sekolah negeri untuk jenjang SMA.

“Jadi, tidak perlu resah dan datang ke sekolah dini hari karena ingin cepat. Ini masih verifikasi berkas sampai 28 Juni, dan pendaftarannya itu 1-5 Juli,” ucap Jumeri.

Sementara itu, jelas Jumeri, untuk kelancaran PPDB online tingkat SMA/SMK negeri, pihaknya menggandeng Telkom guna menyiapkan aplikasi dan jaringan yang memadai. Setidaknya ada 114 server dengan 536 CPU sebagai pengolah data, dan kapasitas jaringan 3G untuk mengantisipasi lonjakan trafik saat pendaftaran online. (Bud)