Membaca Fenomena Salah Satu Unicorn yang Mulai PHK Ratusan Karyawannya

Semarang, Idola 92.6 FM – Kabar cukup mengejutkan datang dari salah satu unicorn Indonesia yakni Bukalapak. Perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce itu dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada ratusan karyawannya. Alasan yang dikemukakan dari keputusan tersebut adalah penyesuaian internal demi bisnis jangka panjang.

Merujuk pada Jawa Pos (11/09/2019), salah satu karyawan yang di-PHK menyatakan, PHK dilakukan sejak akhir Juli 2019. PHK dilakukan merata di semua divisi dan posisi. Sebagian besar sudah berstatus karyawan tetap. Kantor Bukalapak di Medan dan Surabaya juga disebut akan ditutup.

Sementara, Chief of Strategy Officer of Bukalapak Teddy Oetomo mengakui, pihaknya memang melakukan beberapa penyesuaian internal. Bukalapak ingin menjadi e-commerce yang sustainable untuk tumbuh dan menciptakan impact. Perkembangan teknologi makin pesat sejalan dengan kebutuhan konsumen yang kian beragam. Karena itulah, perusahaan juga beradaptasi terhadap perubahan-perubahan di masyarakat.

Terkait ini, ekonom INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, fenomena yang dialami Bukalapak mematahkan asumsi shifting masif yang terjadi antara offline dan online. Faktanya, semua pelaku di sektor apa pun saat ini menghadapi tantangan yang sama. Kondisi ekonomi sedang berat bagi pemain offline maupun online.

Lantas, ini menunjukkan fenomena apa? Apakah ini, bisa diartikan, fenomena ini mematahkan asumsi shifting yang masif hanya terjadi pada platform offline—sebab yang online pun mengalami hal sama? Menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola Semarang mewawancara Ekonom Institute for development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudistira Adhinegara. (Heri CS)

Berikut wawancaranya: