Pemprov Jateng Dapat Kuota 1.409 CPNS 2019

Wisnu Zaroh
Wisnu Zaroh, Kepala BKD Jateng.

Semarang, Idola 92.6 FM – Pegawai negeri masih menjadi incaran para pencari kerja, dengan harapan di masa tua terjamin kehidupannya. Sehingga, setiap dibuka lowongan CPNS selalu dibanjiri pelamar.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan untuk tahun depan, pemprov mendapat alokasi kuota sebanyak 1.409 formasi CPNS. Yakni formasi pendidikan, kesehatan dan tenaga teknis.

Namun, Ganjar menyebut jika jumlah formasi CPNS yang dibuka itu masih jauh dari kebutuhan di lapangan. Sebab, Jateng sebenarnya membutuhkan puluhan ribu pegawai negeri.

Menurutnya, setiap tahun dirinya menandatangani surat keputusan pensiun dari tenaga kependidikan. Sedangkan untuk mengangkat tenaga honorer K-2, pemprov terkendala dengan aturan yang ada.

“Karena kita kurangnya guru banyak sekali. Cuma tampaknya, juga dari kuota yang disediakan masih kurang jauh. Tapi tentu, saya tidak bisa merengek. Kita mesti isi dulu, dan terus kita dorong. Kemudian untuk tenaga kesehatannya, dari bidan dan tenaga medis di rumah sakit serta dokter. Kita butuhnya banyak sekali. Jadi, itu kira-kira yang menjadi prioritasnya. Kalau kebutuhannya banyak tapi saya persisnya tidak hapal. Tapi, kebutuhannya bisa puluhan ribu,” kata Ganjar, kemarin.

Kepala BKD Jateng Wisnu Zaroh menambahkan, kuota sebanyak 1.409 CPNS itu rinciannya adalah 551 tenaga kependidikan, 316 tenaga kesehatan dan 542 tenaga teknis.

Bagi masyarakat yang akan mendaftar CPNS, jelas Wisnu, bisa mengikuti simulasi ujian yang diadakan di BPSDM Srondol. Namun, simulasi ujian CPNS itu tidak bersifat wajib.

“Masyarakat yang mau daftar CPNS dan mau latihan soal, bisa mendaftar di website kami nanti. Mungkin awal Januari atau pertengahan Januari, tempatnya di laboratorium komputer di BPSDM Srondol. Ini tidak wajib, tapi siapa yang mau saja,” ujar Wisnu.

Lebih lanjut Wisnu menjelaskan, selain membuka formasi umum juga ada formasi khusus di CPNS 2019. Untuk formasi khusus, yang dibutuhkan adalah cumlaude 30 formasi dan penyandang disabilitas sebanyak 28 formasi. (Bud)