TB Mudah Menyerang Jika Daya Tahan Tubuh Menurun, Ini Kata Ahli Klinis

Thomas Handoyo, Ahli Klinis dari RSUP dr Kariadi Semarang.

Semarang, Idola 92.6 FM – Tuberkulosis (TB) merupakan satu dari sejumlah penyakit, yang sampai saat ini penanganannya membutuhkan keseriusan dan telaten. Sebab, penderita TB harus rutin minum obat selama enam bulan berturut-turut tanpa jeda dan bila sampai tidak minum obat harus mengulang dari awal.

Ahli Klinis dari RSUP dr Kariadi Semarang Thomas Handoyo mengatakan TB memang penyakit yang ditakuti masyarakat, sebab juga menjadi penyakit mematikan di dunia. Karena, penularan TB sangat mudah terutama jika melakukan kontak dengan penderita.

Menurutnya, risiko terkena atau terjangkit TB akan lebih mudah jika daya tahan tubuh seseorang menurun. Terutama, jika mengidap suatu penyakit tertentu.

Thomas menjelaskan, beberapa penyakit yang menggerogoti daya tahan tubuh seseorang itu di antaranya adalah Diabetes Melitus (DM) dan juga HIV/AIDS. Penderita yang mengidap penyakit tersebut, akan lebih mudah tertular TB.

“Faktor risiko mudah terkena TB itu yang pertama adalah Diabetes Melitus, HIV dan ibu hamil serta berat badan sangat rendah atau under weight. Lewat tindakan medik juga bisa, misal transplantasi ginjal terhadap penderita TB. Karena, penyakit-penyakit itu menyebabkan daya tahan tubuh seseorang menurun. Faktor eksternal dari lingkungan juga bisa menjadi sarana penyebaran TB, misal tinggal serumah dengan penderita TB, berada di lapas dan rumah yang sempit dan ventilasi kurang,” kata Thomas, Kamis (28/3).

Lebih lanjut Thomas menjelaskan, beberapa stigma yang salah tentang penularan TB juga harus diluruskan. Misalnya tentang kontak dengan air liur penderita, dan menggunakan alat makan yang sama.

“TB ini tidak dipengaruhi air liur maupun alat makan yang sama. TB ditularkan lewat udara saat ada penderita batuk atau bersin, kemudian menularkan bakteri TB ke orang lain,” tandasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaRabu Jepangan: Konsep Chi Toku, Knowledge vs Wisdom ala Jepang
Artikel selanjutnyaDinkes Ajak Elemen Daerah di Jateng Sukseskan Eliminasi Tuberkulosis Pada 2028