BNN Jateng Sebut 2020 Terjadi Peningkatan Peredaran Narkoba Saat Pandemi

Kepala BNNP Jateng
Kepala BNNP Jateng Brigjen Pol Benny Gunawan (tengah) menyampaikan ungkap kasus selama 2020, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Masa pandemi COVID-19 ternyata memengaruhi peningkatan peredaran narkotika di wilayah Jawa Tengah, bila dibanding tahun sebelumnya. Bahkan, para pengedar semakin kreatif melancarkan aksinya di masa pandemi ini.

Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah Brigjen Pol Benny Gunawan mengatakan saat pandemi COVID-19 ini, peredaran gelap narkotika terus mengalami peningkatan dan modus yang dilakukan kian beragam. Mulai dari memasukkan ganja ke kue brownis, hingga memasukkan di masker atau celana dalam.

Benny menjelaskan, yang paling banyak digunakan untuk mengedarkan narkotika dari daerah asal ke tempat tujuan adalah memakai jasa ekspedisi. Sebab, di saat awal-awal masa pandemi dan dilakukan pembatasan di wilayah-wilayah yang boleh beroperasi adalah kendaraan jasa ekspedisi.

Menurutnya, sepanjang 2020 ini pihaknya telah mengungkap 21 kasus peredaran narkotika dengan 40 orang tersangka dan barang bukti berupa 1,5 kilogram sabu serta 12,5 kilogram ganja dan 561 butir ekstasi.

“Di saat pandemi COVID-19 ini, modus operandi yang paling menonjol adalah melalui jasa ekspedisi. Peredaran yang paling memungkinkan di saat pandemi ini adalah jasa ekspedisi, karena kita sudah tahu semua dengan pembatasan sosial berskala besar. Sehingga, jasa ekspedisi ini sangat memungkinkan untuk peredarannya,” kata Benny, kemarin.

Benny lebih lanjut menjelaskan, dalam upaya memberantas dan mencegah peredaran narkotika Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan dengan rencana aksi nasional. Yakni melalui Inpres Nomor 2 Tahun 2020, kepada seluruh kementerian dan lembaga dari pemerintah pusat sampai daerah diminta ikut serta memerangi narkoba.

“Narkoba merupakan permasalahan serius bagi Indonesia, dalam upaya memerangi narkotika sampai tuntas. Kami menjalin kerja sama dengan berbagai instansi untuk memerangi peredaran narkoba ini,” pungkasnya. (Bud)