BPBD Jateng Siapkan Skenario Penanganan Erupsi Merapi

Dikki Rulli Perkasa
Kabid Penanganan Darurat BPBD Jateng Dikki Rulli Perkasa saat menjelaskan kondisi Gunung Merapi, belum lama ini.

Semarang, Idola 92,6 FM – BPBD Jawa Tengah sudah menyusun rencana kontigensi, dalam penanganan erupsi Gunung Merapi. Yakni, dengan memerhitungkan seperti kejadian di 2010 lalu.

Pelaksana tugas Kalahar BPBD Jateng Safrudin mengatakan pihaknya juga telah memetakan sumber daya yang ada, dalam upaya penanganan dari dampak erupsi Merapi. Sebab, diperkirakan erupsi Merapi tahun ini hampir sama dengan 2006 lalu dan lebih kecil dari 2010.

Menurutnya, BPBD bekerja sama dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terus melakukan pemantauan terhadap kondisi terkini dari Merapi.

Safrudin menjelaskan, untuk langkah awal dari penanganan erupsi Merapi ini pihaknya sudah menyiapkan 31 bangunan permanen di Kabupaten Magelang dan Klaten serta Boyolali. Pemerintah daerah setempat juga sudah menyiapkan ratusan desa paseduluran, yang bisa digunakan untuk menampung warga dari sembilan desa yang dimungkinkan terdampak erupsi Merapi.

“Untuk warga yang tinggal di sekitar Merapi, agar selalu bisa menerima informasi-informasi dari BPPTKG. Sehingga, langkah-langkah apa yang harus dilakukan bisa segera dilakukan. BPPTKG adalah institusi pemerintah, yang memang ditugaskan untuk merilis kondisi Merapi,” kata Safrudin, Rabu (11/11).

Safrudin lebih lanjut menjelaskan, saat ini sudah banyak warga yang mengungsi dari tiga kabupaten sekitar Merapi. Tercatat, sudah ada 1.049 orang yang mengungsi.

“Para pengungsi sudah dengan tertib menuju ke posko pengungsian. Kami utamakan adalah lansia, ibu hamil dan balita serta orang-orang difabel,” jelasnya.

Diketahui, bahwa Merapi erupsi pada 13 Mei 2006 dengan jarak luncuran awan panas mencapai tujuh kilometer dan 151 orang menjadi korban. Sedang pada 26 Oktober 2010, erupsi Merapi terjadi dengan luncuran awan panas mencapai 14 kilometer dan tercatat jatuh korban jiwa ada 277 orang. (Bud)