Desa Kledung Kembangkan Peternakan Kambing dan Domba di Masa Pandemi

Hoding Hardiman (kaos hijau)
Hoding Hardiman (kaos hijau) menunjukkan kandang kambing yang diternakan kepada Gubernur Ganjar Pranowo.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pada masa pandemi sekarang ini, masyarakat Desa Kledung di Kecamatan Karangdalem, Kabupaten Purworejo terus bertahan hidup dan berupaya mengembangkan peternakan kambing dan domba. Hasilnya, sedikit demi sedikit mulai ramai pesanan susu kambing dan penggemukan kambing.

Koordinator Komunitas Lumut Sutra di Desa Kledung, Hoding Hardiman mengatakan komunitas yang digarapnya ini memang mewadahi peternak kambing dan domba. Mulai dari usaha susu kambing, kambing aqiqah, daging kambing hingga penggemukan.

Hoding menjelaskan, pada saat terjadi pandemi terjadi penyusutan pemasaran dan penjualan dari sektor-sektor usaha kambing dan domba. Pada saat sebelum terjadi pandemi, untuk pemasaran susu kambing saja setiap hari bisa sampai lima liter. Namun, saat terjadi pandemi dalam sehari penjualan susu kambing selalu tersisa 5-6 botol.

Menurutnya, dari tujuh anggota komunitas itu kemudian mencoba berinovasi dan melakukan kreativitas untuk kembali bangkit dari keterpurukan. Hasilnya, mulai ada kemajuan sedikit demi sedikit.

“Untuk sementara kami masih temen-temen sekitar saja, dan sekarang totalnya ada tujuh orang. Ke depan, kalau kami sudah menemukan pelapakan yang paling tepat dan efisien kami ingin menggandeng tani-tani menjadi mitra kami. Nantinya, kami yang akan mengelolanya. Saat ini kambing perahnya ada 30 ekor, dan kalau penggemukan ada 60 ekor,” kata Hoding, kemarin.

Hoding lebih lanjut menjelaskan, salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan di masa pandemi dengan memanfaatkan konten media sosial. Sehingga, penjualan dan pemesan tidak terbatas pada wilayah Purworejo saja.

“Alhamdulillah setelah gencar melakukan pemasaran lewat media sosial, mulai banyak yang pesan. Tidak hanya dari Purworejo saja tapi juga luar daerah ada, sampai kami kewalahan melayani permintaan konsumen,” pungkasnya. (Bud)