Lalin Kota Semarang Tersendat Parah, Setelah Diguyur Hujan Seharian

Polantas Polsek Genuk
Dua petugas Polantas Polsek Genuk saat melakukan pengaturan arus lalu lintas di depan RS Sultan Agung Kaligawe yang tersendat dampak dari genangan banjir, Kamis (20/2).

Semarang, Idola 92.6 FM – Baru pertama kali setelah diguyur hujan, lalu lintas di Kota Semarang mengalami ketersendatan luar biasa di sejumlah jalan raya atau kawasan protokol, Kamis (20/02) pagi hingga siang. Akankah Kota Semarang mirip Jakarta dalam hal kemacetan?

Dari pantauan radio Idola dan laporan warga sejak Kamis (20/2) pagi hingga siang, genangan akibat hujan yang mengguyur sejak Rabu (19/2) sore hingga Kamis (20/2) mengakibatkan sejumlah wilayah tergenang air dengan ketinggian bervariasi. Hal itu memicu ketersendatan cukup parah dan membuat waktu tempuh kian lama. Sebagai gambaran, dari pengendara dari wilayah Timur seperti Pedurungan ke arah pusat kota Semarang bisa menelan waktu tempuh hingga 2 jam. Padahal, lazimnya hanya beberapa menit.

“Peristiwa seperti ini baru kali ini terjadi. Sebelumnya belum pernah terjadi sikon seperti ini di jalan raya,” keluh Winata kepada radio Idola. Ia saat berkendara sedang menuju salah satu hotel di wilayah pusat kota dari Pedurungan.

Sejumlah ruas jalan yang tersendat itu antara lain: Plamongan hingga Jalan Majapahit, Jalan Arteri Sukarno-Hatta, Jl Gajah Raya, Jl Supriyadi, Tlogosari, hingga Medoho. Kemudian, mulai dari Trangkil Unnes, Jl Menoreh Raya, Jl Kelud Raya, Jl Kaligarang, Jl dr Sutomo, perempatan Jl Kiai Saleh, Kawasan Tugu Muda, Jl Imam Bonjol, Jl Piere Tendean, Jl Pemuda depan Balai Kota, Jl Pandanaran, Jl Diponegoro, Jl A Yani, Jl Gajah Mada dan kawasan Johar serta bundaran Bubakan.

Selain itu, beberapa wilayah juga direndam genangan air dan banjir. Di antaranya Jl Raya Kaligawe, sekitar SMPN 34 Semarang di Kecamatan Pedurungan, wilayah Tlogosari dan beberapa wilayah di barat Kota Semarang.

Bahkan, hujan deras juga menyebabkan sebuah rumah di Kampung Kulitan, Jagalan Semarang Tengah roboh. Akibatnya, dua orang penghuni rumah menjadi korban. Sementara, kejadian lainnya adalah tanah longsor di wilayah Srondol Kulon dan menimpa sebuah rumah warga. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.

Genangan air banjir juga terlihat di Jalan Gajah Raya, dengan ketinggian sekira 20-30 sentimeter. Kemudian juga di Muktiharjo Raya, dengan ketinggian air mencapai 30 sentimeter.

Seorang warga Bangetayu, Sidang Dewanto mengatakan saat akan berangkat kerja dirinya sempat melintasi genangan air banjir.

“Tadi dari rumah di Bangetayu depan pool Safari itu ada banjir, motor matic ada yang mogok pas nerjang banjir. Terus di bawah jembatan Kaligawe ke Sawah Besar, juga ada genangan air sekitar 20 sentimeter,” kata Sidang.

Sementara, wilayah lain di sekitar Kota Semarang juga tidak jauh berbeda. Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Bodri di Kabupaten Kendal, juga volume air terus meningkat. Bahkan, permukaan air sudah rata dengan Jembatan Patebon-Cepiring. (bud/ her)