Dinperindag Jateng Sebut Stok Bawang Putih Masih Aman Sampai Akhir Bulan Ini

Stok Bawang putih
Stok Bawang putih yang masih tersedia di salah satu distributor di Kota Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM – Stok bawang putih yang ada di wilayah Jawa Tengah, dianggap masih mencukupi sampai akhir bulan ini atau sampai datangnya impor bawang putih dari Tiongkok di awal Maret 2020 nanti. Sebab, empat distributor bawang putih yang ada di Kota Semarang masih memiliki stok yang lebih dari cukup.

Kepala Dinperindag Jateng Arif Sambodo mengatakan pihaknya memang sudah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke distributor bawang putih di Kota Semarang, dan hasilnya diketahui jika stok masih aman. Bahkan, stok bawang putih di tingkat distributor itu diakuinya sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Semarang dan Surakarta.

Menurutnya, ketika informasi adanya kran impor bawang putih dibuka langsung memberi dampak terhadap harga jual di pasaran. Sehingga, ketika harga bawang putih tembus hingga Rp60 ribu per kilogram langsung berangsur turun harga secara bertahap.

“Kemarin waktu kita sidak di salah satu distributor itu, masih ada empat kontainer. Empat kontainer itu, satu kontainer isinya kurang lebih 116 ton. Itu stok untuk bulan ini, khususnya untuk Semarang dan Surakarta. Ini baru dari satu distributor, sehingga kalau kita bayangkan dari empat distributor dengan kondisi seperti itu ya tinggal dikalikan saja. Untuk kebutuhan akhir bulan ini masih mencukupi, sampai kita menunggu kedatangan yang bongkarnya di Surabaya,” kata Arif, Kamis (20/2).

Lebih lanjut Arif menjelaskan, kondisi ini menjadi perhatian bagi Indonesia untuk tidak terlalu menggantungkan impor bawang putih dari satu negara saja. Sehingga, ketika negara pengimpor bawang putih terjadi musibah tidak berimbas pada stok pangan di dalam negeri.

“Bayangkan saja, 90 persen bawang putih kita impor dari Tiongkok. Ini harus cari negara importir alternatifnya. Misalnya di India yang masih ada di kawasan Asia, atau Spanyol di kawasan Eropa. Atau bisa juga substitusi impor,” pungkasnya. (Bud)