Pedagang Bawang Putih Mulai Turunkan Harga

pemantauan harga bawang putih
TPID Jateng saat melakukan pemantauan harga bawang putih di Relokasi PasarJohar Semarang, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Sejumlah pasar tradisional yang ada di Kota Semarang mendapat pemantauan dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah, baru-baru ini. Pemantauan dilakukan terhadap harga bawang putih di pasaran, dan hasilnya harga mulai mengalami penurunan.

Pemasok bawang putih di Relokasi Pasar Johar Semarang Giyarto mengatakan harga bawang putih memang mulai turun, dan turunnya harga sudah diinformasikan dari distributornya di Surabaya.

Menurutnya, karena dari distributor sudah menginformasikan turun harga, maka pihaknya menyesuaikan.

Giyarto menjelaskan, untuk saat ini harga bawang putih Rp35 ribu per kilogram dan turun Rp10 ribu per kilogram dibanding dua pekan sebelumnya.

Meski demikian, dirinya mengaku mengalami kerugian karena bawang putih yang dijual saat itu dibeli dengan harga lumayan tinggi.

“Kalau menurut informasi karena virus itu, tapi pasokan Alhamdulillah lancar. Kemarin itu naik karena informasi habis Imlek harga turun, tapi kok malah melonjak. Biasanya nomal untuk bawang putih kating itu Rp20 ribu-Rp25 ribu per kilogram,” kata Giyarto.

Kepala Dinperindag Jateng Arif Sambodo menyatakan, naiknya harga bawang putih terjadi karena dampak dari sentimen negatif. Terutama, soal pasokan bawang putih dari Tiongkok.

Menurutnya, sekira 90 persen memang bawang putih impor berasal dari Tiongkok.

“Ketika ada keterlambatan di dalam distribusi, dan ada isu-isu tentang Virus Corona berpengaruh pada harga bawang putih. Imbasnya, harga semakin naik. Inilah yang perlu diberitahukan kepada masyarakat dan pedagang, tentang situasi tersebut. Okelah pedagang bila ambil untung, tetapi jangan bermain di air keruh,” ujar Arif.

Lebih lanjut Arif menjelaskan, untuk saat ini sudah ada rekomendasi dari Kementerian Pertanian terkait impor bawang putih dari Tiongkok. Sehingga, diperkirakan bawang putih impor akan masuk Indonesia akhir Februari atau awal Maret 2020.

“Kita memang sangat tergantung kepada pasar China, kalau untuk impor bawang putih. Oleh karena itu, kita harus cari alternatif pasar selain China. Kalau di kawasan Asia Tenggara, India itu ada pasar bawang putihnya,” pungkasnya. (Bud)