Kabar Baik, Harga Bawang Putih di Kota Semarang Sudah Turun

Bawang Putih Di Johar Baru
Seorang pembeli mendatangi truk pengangkut bawang putih yang baru tiba di Relokasi Pasar Johar. (dok)

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinperindag Jawa Tengah menyatakan, harga bawang putih di Kota Semarang sudah mengalami penurunan dari semula Rp58 ribu per kilogram menjadi Rp52 ribu per kilogram. Turunnya harga bawang putih ini, dipicu karena kran impor sudah dibuka.

Kepala Dinperindag Jateng Arif Sambodo mengatakan meskipun sempat tembus di harga Rp58 ribu per kilogram pada pekan kemarin, namun saat ini harganya sudah berangsur mengalami penurunan. Penurunannya secara bertahap, mulai dari RP400 per kilogram dan sekarang menjadi Rp52.400 per kilogram untuk jenis bawang putih kating.

Arif menjelaskan, untuk jenis bawang putih sinco juga mengalami penurunan harga menjadi Rp46.400 per kilogram. Diperkirakan, harga bawang putih akan kembali stabil di pertengahan Maret 2020 seiring dibukanya kran impor dari Tiongkok.

Menurutnya, Kementerian Pertanian pada 7 Februari 2020 sudah memberikan rekomendasi terbitnya impor hortikultura dari Tiongkok. Dan harapannya, akan segera diikuti dengan terbitnya surat izin impor bawang putih. Sehingga, stok bawang putih akan kembali melimpah.

“Seiring dengan kabar berita bahwa impor bawang putih tidak distop, maka sampai hari ini harganya turun menjadi RP52.400 per kilogram. Dengan adanya berita yang bawang putih tidak distop, masih tetep kita bisa impor dari China. Dampaknya, ada sentimen positif dari para pelaku bawang putih. Jadi, harga bawang putih sudah turun,” kata Arif, Senin (10/2).

Lebih lanjut Arif menjelaskan, memang selama ini Indonesia masih ketergantungan impor bawang putih dari Tiongkok. Dari 500 ribu kebutuhan bawang putih secara nasional, 90 persennya adalah impor dari negeri Tirai Bambu itu.

Sementara, Gubernur Ganjar Pranowo menjelaskan, bawang putih harus didorong menjadi komoditas unggulan bagi Jateng. Sehingga, ketika negara importir mengalami hambatan tidak mengganggu stabilitas kebutuhan di dalam negeri.

Menurut, pertanian Tanah Air harus bisa memanfaatkan untuk budidaya bawang putih dan tidak lagi sekadar pembibitan saja.

“Memang produksi kita kurang, dan ini momentum menurut saya buat pertanian kita. Khususnya bawang putih. Saatnya sekarang kita mesti prioritaskan bawang putih. Toh, suplai kita secara nasional kurangnya banyak. Maka, ini mesti digenjot menjadi komoditas prioritas,” ucap Ganjar.

Ganjar menyatakan, pemerintah pusat diharapkan bisa menjadikan bawang putih menjadi komoditas prioritas. Yakni, dengan menyiapkan lahan pertanian bagi komoditas bawang putih. (Bud)

https://www.instagram.com/p/B8YgNypHKSJ/?utm_source=ig_web_copy_link