RS Rujukan Penanganan Pasien Positif Covid-19 Ditambah Pemerintah, Apa Lagi yang Mesti Didorong untuk Membatasi Penyebaran?

Outbreak Alert

Semarang, Idola 92.6 FM – Terus bertambahnya jumlah kasus penularan Covid-10 di Indonesia membuat pemerintah mengintensifkan koordinasi untuk mengatasi penyakit yang disebabkan virus corona baru itu. Untuk mempercepat deteksi dan penanganan pasien, pemerintah menambah kapasitas rumah sakit rujukan dan laboratorium serta mengadakan tes cepat.

Jumlah rumah sakit rujukan penyakit Covid-19 kini menjadi 375 RS. Hal itu meliputi 132 RS pemerintah yang ditunjuk berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan, 103 RS milik TNI, 39 RS milik Polri, 33 RS tambahan di Jatim, 45 RS tambahan di Jateng, dan 20 RS milik Muhammadiyah.

Pemerintah juga menambah laboratorium pemeriksaan specimen terkait Covid-19. Selain laboratorium Badan Penelitian dan pengembangan Kesehatan dan 12 lab jejaring yang ditunjuk, pemeriksaan juga bisa dilakukan di jejaring laboratorium milik Siloam Hospitals Group, Lab milik Kalbe Group, dan lab milik RS Bunda Group. Pemerintah juga berencana memanfaatkan metode tes cepat untuk pemeriksaan Covid 19.

Hingga 19 Maret 2020, jumlah pasien positif virus corona bertambah menjadi 309 orang, dengan 25 orang di antaranya meninggal dunia. Ketua Tim Pelasana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni MOnardo meminta semua warga bersatu menghadapi corona. Peran pemimpin di semua lapisan masyarakat harus dioptimalkan, mulai dari pemerintah daerah di tingkat provinsi, kabupaten ataupun kota, kelurahan, hingga RW dan RT.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Daeng M Faqih menambahkan, aparat keamanan dan aparat pemerintah mesti turut mengawasi pembatasan sosial, termasuk pasien yang menjalankan karantina di rumah.

Lantas, dengan semakin bertambahnya RS rujukan, apa lagi yang mesti kita dorong untuk membatasi penyebaran virus corona? Di era kolaborasi dan co-kreasi ini, seberapa mungkin dan seberapa jauh melibatkan berbagai pihak di daerah―seperti para akademisi dan pelaku usaha―agar bersama-sama melawan corona? Guna mendiskusikan ini, radio Idola Semarang mewawanacara Satgas Covid-19 dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia/DR. Hermawan Saputra. (Heri CS)

Berikut wawancaranya: