Warga Tegal Manfaatkan Lahan Kosong Jadi Apotik Hidup

Apotik hidup
Gubernur Ganjar Pranowo melihat apotik hidup dan lumbung pangan di Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.

Semarang, Idola 92,6 FM – Kota Tegal menjadi kota pertama di Jawa Tengah, yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan disetujui Kementerian Kesehatan. Sebagai upaya menjaga kelangsungan ekonomi, banyak kampung di Kota Tegal memberdayakan apotik hidup. Salah satunya ada di Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.

Ketua RW setempat, Edi Warsito mengatakan di dalam status PSBB yang diambil Pemkot Tegal beberapa waktu lalu, warga mulai menyesuaikan diri. Termasuk, menyesuaikan dengan konsep Jogo Tonggo yang dicanangkan Pemprov Jateng untuk saling membantu masyarakat di tengah pandemi.

Edi menjelaskan, sambil bergotong royong, masyarakat di kampungnya membuat apotik dan warung hidup dengan memanfaatkan lahan kosong yang ada. Lahan itu kemudian ditanami aneka sayuran, empon-empon dan sebagainya. Termasuk, memelihara ikan lele di antara tanaman sayuran dan empon-empon.

Menurutnya, warga juga membuat lumbung pangan untuk menampung semua bantuan sembako dari pemerintah dan hasil jimpitan warga.

“Karena memang tempatnya di perumahan, kita usahakan itu semua bantuan-bantuan yang kebetulan ini memang sedang musim wabah COVID-19 diarahkan kepada yang benar-benar membutuhkan. Terutama, kepada guru-guru ngaji di daerah kami,” kata Edi, Kamis (7/5).

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo yang menyempatkan menengok di kampung tersebut, mengaku bangga dan memberi apresiasi kepada warga sekitar. Karena, semangat gotong royong masih dipelihara meski ada di tengah kota. (Bud)