Dinas Pendidikan Jateng Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka 5 April Besok

Pembelajaran Tatap Muka
(ilustrasi: alenia.id)
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah akan melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka, pada 5 April 2021 di sejumlah sekolah yang telah ditunjuk. Dinas Kesehatan dan Satgas COVID-19 Jateng akan melakukan supervisi ke sekolah, yang ditunjuk untuk menggelar pembelajaran tatap muka.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Hari Wuljanto mengatakan pihaknya telah menyiapkan seluruh sarana prasarana yang dibutuhkan, dalam rangka penunjang pembelajaran tatap muka. Pernyataan itu dikatakannya usai bertemu Gubernur Ganjar Pranowo di Puri Gedeh, Senin (23/3).

Hari menjelaskan, seluruh sekolah harus memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dari mulai berangkat sampai tiba di sekolah hingga siswa kembali pulang rumah. Nantinya, uji coba tahap pertama akan dilakukan pada 5-16 April 2021 di 35 SMP dan SMA/SMK serta MA di masing-masing kabupaten/kota dan kemudian dilakukan evaluasi pada 19-23 April 2021.

Hari Wuljanto
Hari Wuljanto, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng.

Menurut Hari, pada 26 April-7 Mei 2021 kembali dilakukan uji coba tahap kedua dan uji coba tahap ketiga dilakukan pada 12 Juli-September 2021.

“Mengapa dinamakan uji coba, karena kita persiapan untuk sekolah memenuhi protokol kesehatan. Protokol kesehatannya sebagaimana pada pedoman pembinaan dan pelaksanaan satuan pendidikan yang ditentukan Kemenkes. Kita juga sudah lakukan koordinasi lintas sektor dengan instansi terkait, termasuk dengan Kemenag. Kemarin dari kabupaten/kota sudah mengajukan nama-nama calon sekolah yang akan melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka,” kata Hari.

Hari lebih lanjut menjelaskan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi uji coba pembelajaran tatap muka dengan cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng di masing-masing eks karesidenan. Termasuk, sosialisasi ke seluruh sekolah di 35 kabupaten/kota di Jateng. Terutama, dalam hal penguatan protokol kesehatan di sekolah menjadi tanggung jawab bersama.

“Kita ingin membuat pelaporannya itu harian, supaya bisa dicek keamanan siswanya. Kalau ada yang terpapar, langsung ditutup sekolahnya dan dilakukan sesuai SOP yang berlaku,” pungkasnya. (Bud)