Flyover Purwosari Dibangun Untuk Kurangi Kemacetan di Solo

Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono (tengah) didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kanan) dan Wali Kota Solo FX Rudyatmo saat meresmikan Flyover Purwosari, kemarin
Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono (tengah) didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kanan) dan Wali Kota Solo FX Rudyatmo saat meresmikan Flyover Purwosari, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Kementerian PUPR membangun Flyover Purwosari di Kota Surakarta, guna mengurangi kemacetan dan meminimalkan kasus kecelakaan di perlintasan sebidang. Bahkan, Flyover Purwosari dipercantik dengan hiasan motif batik khas Kota Solo sebagai sarana edukasi bagi masyarakat.

Dirjen Bina Marga Hedy Rahardian mengatakan Flyover Purwosari memiliki total panjang 700 meter, dengan konstruksi jembatan layang sepanjang 198 meter.
Flyover Purwosari dibangun selama 14 bulan, dan membutuhkan anggaran sebesar Rp114,2 miliar.

Menurutnya, Flyover Purwosari semula ditargetkan selesai pada Desember 2020 kemarin. Karena ada pandemi COVID-19, kemudian direlaksasi menjadi April 2021 dan mampu diselesaikan dua bulan lebih cepat.

Hedy menjelaskan, Flyover Purwosari sempat dilakukan uji coba untuk melihat ketahanan pada konstruksi bangunan. Setelah dinyatakan memenuhi standar keselamatan, Flyover Purwosari dibuka untuk umum.

“Flyover ini kita bangun adalah untuk meminimalkan kecelakaan pada perlintasan sebidang, antara jalan kereta api dengan jalan raya. Selain itu juga, untuk mengurangi kemacetan yang biasanya terjadi di area Stasiun Purwosari,” kata Hedy, kemarin.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan, dengan adanya Flyover Purwosari akan menjadi jawaban dari angka kasus kecelakaan di perlintasan sebidang yang melintas dari Kerten hingga Purwosari. Selain itu, juga untuk mengurangi kemacetan lalu lintas yang sering terjadi pada jam-jam sibuk. Baik dari arah Kartasura menuju Jalan Slamet Riyadi maupun sebaliknya.

Menurut Ganjar, kehadiran Flyover Purwosari menambah cantik Kota Solo karena di masing-masing sisinya dibangun dua patung penari gambyong sebagai simbol ucapan selamat datang memasuki Kota Solo.

“Flyovernya bagus, mudah-mudahan tidak macet lagi. Silakan dipakai dan menarik. Jadi kalau pas Anda di tengah flyover itu ada menara masjid persis di tengahnya. Cuantik,” ujar Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, Flyover Purwosari memiliki dua lajur di dua arahnya dan hanya dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat saja. Sedangkan kendaraan bermuatan berat tidak boleh melintas di Flyover Purwosari. (Bud)