Ini Pesan Ahli Virus Undip Bagi Yang Lakukan Tes Antigen Sendiri

Dokkes Polda Jateng
Petugas medis Dokkes Polda Jateng saat melakukan tes antigen kepada masyarakat.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM – Ahli patologi Undip Semarang memberikan nasehat dan peringatan kepada masyarakat, yang melakukan tes swab antigen mandiri atau sendiri untuk tidak dilanjutkan. Dikhawatirkan, hasil yang didapatkan tidak akurat dan justru mencelakai diri sendiri atau orang lain.

Ahli Patologi Klinis Undip Meita Hendrianingtyas mengatakan masyarakat awan harus berhati-hati dalam melakukan tes swab antigen mandiri atau sendiri, dengan membeli peralatan di toko online. Sebab, hasil yang didapatkan bisa negatif palsu dan mencelakai diri sendiri atau orang lain. Pernyataan itu dikatakannya saat menjawab maraknya penjualan alat swab antigen dan video viral tes antigen sendiri, Sabtu (5/7).

Menurutnya, peralatan swab antigen yang dijual secara online masih diragukan tingkat keakuratannya.

Meita menjelaskan, video pengambilan sampel atau spesimen sendiri dari alat yang dibeli secara online dan dilakukan secara sembrono bisa membahayakan keselamatan jiwa. Sebab, pengambilan spesimen antigen harus dilakukan tenaga medis profesional dan hasil yang didapatkan teruji keakuratannya.

“Kalau kita mau menggunakan antigen, sebenarnya hanya dilakukan di laboratorium dan yang melakukan pengambilan sampelnya atau spesimennya itu harus yang memiliki keahlian. Jadi misalnya kalau antigen dia melakukan usap nasofaring dan orofaring pribadi atau sendiri, pertanyaannya apakah pengambilan sampelnya betul? Apakah memang betul sudah di nasofaringnya? Apakah tekniknya sudah betul? Jangan-jangan cuman di bagian depan saja dan hasilnya negatif terus. Dan bahayanya, padahal belum kalau pengambilannya keliru,” kata Meita.

Lebih lanjut Meita menjelaskan, meskipun peralatan swab antigen murah dijual di toko online tetapi masyarakat tidak bisa sembarangan menggunakannya. Terlebih lagi, masyarakat juga tidak teredukasi atau tidak paham tentang bagaimana mengolah sampah medis dari peralatan swab antigen tersebut.

“Saran kami, apabila akan melakukan pemeriksaan antigen bisa datang ke klinik yang telah ditentukan,” pungkasnya. (Bud)