Konsumsi Elpiji di Jateng Diperkirakan Naik 9 Persen Saat Ramadan

Elpiji non subsidi
Petugas sedang mengisi tabung elpiji non subsidi.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah memprediksi, selama Ramadan nanti di wilayah Jawa Tengah terjadi kenaikan konsumsi elpiji sebesar sembilan persen dari hari biasa. Baik untuk elpiji bersubsidi maupun nonsubsidi, akan mengalami peningkatan konsumsi dari masyarakat akibat meningkatnya aktivitas memasak di bulan puasa.

Unit Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho mengatakan di wilayah Jateng-DIY ada 51.677 pangkalan elpiji subsidi yang akan melayani masyarakat selama bulan puasa, dan 9.004 outlet elpiji nonsubsidi tersebar di sejumlah tempat. Pernyataan itu dikatakannya saat sesi webinar terkait kesiapan Pertamina menghadapi masa Ramadan, Kamis (8/4).

Brasto menjelaskan, secara umum penyaluran elpiji di wilayah Jateng-DIY berjalan lancar dan stok juga dipastikan aman. Saat ini, rerata konsumsi harian untuk elpiji sebesar 4.200 Metric Ton (MT) per harinya. Masyarakat diimbau tidak perlu khawatir, stok elpiji masih relatif cukup aman untuk memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadan.

Namun demikian, Brasto mengingatkan kepada masyarakat menengah atas ataupun pelaku usaha tidak ikut mengonsumsi elpiji bersubsidi. Sebab, subsidi bersubsidi peruntukkannya bagi masyarakat kurang mampu.

“Prediksi dari kami untuk elpiji naik sembilan persen, karena memang banyak aktivitas masak memasak ya di Ramadan. Yang jelas overall untuk elpiji kita estimasikan stok cukup, baik elpiji PSO maupun nonPSO. Dan tentunya kami juga mengimbau kepada rumah tangga yang mampu dan usaha di atas mikro, agar tidak menggunakan elpiji bersubsidi,” kata Brasto.

Brasto lebih lanjut menjelaskan, Pertamina sudah menyediakan elpiji nonsubsidi Bright Gas ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram yang bisa dikonsumsi masyarakat mampu. Termasuk, kelompok usaha bisnis rumah makan ataupun katering.

“Sebagai informasi, belum lama ini kami melakukan sidak ke beberapa tempat usaha dan menemukan 59 tabung elpiji bersubsidi di rumah makan dan dua jasa pencucian pakaian atau laundry. Dari ketiga ketiga tempat itu saja, total setiap bulannya lebih dari 400 tabung atau setara 1,2 Metric Ton,” pungkasnya. (Bud)