Dishub Jateng Siapkan Dukungan Penerapan One Way Saat Puncak Mudik Lebaran

GT Kalikangkung Semarang
Sejumlah kendaraan melintas di GT Kalikangkung Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Perhubungan Jawa Tengah akan menyiapkan infrastruktur pendukung, saat diterapkan one way ketika puncak arus mudik Lebaran dari arah Jakarta. Terutama, untuk mengantisipasi kemacetan di jalan nasional yang ada di wilayah Jateng.

Kepala Dinas Perhubungan Jateng Henggar Budi Anggoro mengatakan skenario one way dari arah Jakarta saat puncak arus mudik Lebaran sudah disiapkan Korlantas Polri, dan pihaknya siap membantu kelancaran arus lalu lintas untuk di ruas jalan nasional sebagai pengalihan arus dari arah timur ke Jakarta. Pernyataan itu dikatakannya saat menyampaikan paparan secara virtual, kemarin.

Henggar menjelaskan, prediksi puncak arus mudik Lebaran akan berlangsung pada 29-30 April 2022 nanti dan penerapan one way dimulai dari Gerbang Tol Cikampek sampai dengan Gerbang Tol Kalikangkung. Yakni mulai 28 April sampai 1 Mei 2022.

Menurut Henggar, karena terjadi pengalihan arus lalu lintas dari timur menuju Jakarta diarahkan ke jalan nasional itu maka pihaknya akan menempatkan personel di pos-pos sepanjang jalur pantura dari Semarang hingga masuk wilayah Jawa Barat.

“Temen-temen di kabupaten/kota juga sudah menyusun rencana operasi, jadi bagaimana dan apa yang harus mereka lakukan. Temen-temen kabupaten/kota maupun provinsi, semua akan BKO terhadap pos-pos pelayanan pengamanan di lapangan yang leading sektornya kawan-kawan dari kepolisian. Terus kita juga menyiapkan beberapa tambahan rambu-rambu, bisa berupa rambu petunjuk arah, peringatan atau larangan dan imbauan,” kata Henggar.

Lebih lanjut Henggar menjelaskan, saat arus mudik Lebaran nanti juga diperkirakan terjadi peningkatan arus lalu lintas. Survei dari Balitbang Kementerian Perhubungan terbaru menyebutkan, diperkirakan akan ada 85,5 juta orang yang melakukan perjalanan mudik dan 23,5 juta pemudik di antaranya menuju wilayah Jateng.

“Prediksi terbaru dari Balitbang Kementerian Perhubungan mencatat, yang mudik pakai mobil pribadi ada 26,80 persen dan pakai sepeda motor ada 18,70 persen. Sisanya ada naik bus, pesawat, kereta api dan kapal laut,” pungkasnya. (Bud)