Harga Gabah di Tingkat Petani Naik

Petani saat memanen padi di Klaten
Petani saat memanen padi di Klaten.

Semarang, Idola 92,6 FM – BPS Jawa Tengah mencatat, harga Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat petani pada November 2022 naik 0,21 persen. Harga Gabah Kering Panen (GKP) juga naik sebesar 0,10 persen, dan harga Gabah Kering Panen (GPK) naik sebesar 0,15 persen.

Kepala BPS Jateng Adhi Wiriana mengatakan di tingkat petani, rerata harga gabah kelompok kualitas GKG pada November 2022 sebesar Rp5.729,29 per kilogram atau naik 0,21 persen dari sebelumnya Rp5.717,22 per kilogram pada Oktober 2022. Kelompok kualitas GKP juga naik 0,10 persen dari Rp5.096,58 per kilogram di Oktober 2022, menjadi Rp5.101,92 per kilogram pada November 2022. Pernyataan itu dikatakan melalui kanal YouTube BPS, kemarin.

Adhi menjelaskan, di tingkat penggilingan rerata kelompok GKG naik 0,25 persen dari Rp5.797,67 per kilogram pada Oktober 2022 menjadi Rp5.811,92 per kilogram di November 2022. Kelompok kualitas GKP juga mengalami kenaikan sebesar 0,15 persen, dari Rp5.166,92 per kilogram di Oktober 2022 menjadi Rp5.174,81 per kilogram pada November 2022.

Menurut Adhi, observasi transaksi penjualan gabah yang dilakukan itu menyasar 26 kabupaten pada November 2022. Dari hasil pemantauan itu, harga gabah tertinggi sebesar Rp6.700 per kilogram dari kelompok kualitas GKG varietas Barito di Kabupaten Banjarnegara.

“Kenapa dipantau, karena ada penentuan harga patokan pemerintah (HPP). Untuk harga gabah kering panen sekitar Rp4.200 per kilogram. Kalau dia di bawah harga patokan pemerintah, maka Bulog atau pemerintah harus membeli beras ataupun gabah tersebut,” kata Adhi.

Lebih lanjut Adhi menjelaskan, pemerintah harus intervensi dengan pembelian gabah atau beras petani ketika harga gabah atau beras harganya turun atau anjlok.

“Tujuannya, untuk mencegah atau mengantisipasi petani mengalami kerugian jika harganya mengalami penurunan,” pungkasnya. (Bud)