Pemkot Salatiga Terus Pantau Kesehatan Hewan

Suntik vaksin ke ternak
Tim kesehatan menyuntik vaksin ke ternak sehat di Kota Salatiga.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pemkot Salatiga menggerakkan mobil Unit Reaksi Cepat (URC), untuk memantau dan mengawasi hewan-hewan ternak agar tidak terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Masyarakat diminta melaporkan, jika ternaknya mengalami gejala terpapar PMK.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Salatiga Henni Mulyani mengatakan pihaknya sudah mendapatkan alokasi vaksin dari Pemprov Jawa Tengah, dan langsung disuntikkan kepada seluruh hewan ternak sehat. Terutama, yang berada di wilayah Kecamatan Tingkir. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di Kandang Koloni Dusun Kradenan, Tingkir Lor, kemarin.

Menurutnya, untuk di wilayah Kecamatan Tingkir masih terjaga dan belum ada hewan ternak yang terpapar PMK. Sehingga, vaksinasi langsung dilakukan ke kandang-kandang di wilayah tersebut.

Henni menjelaskan, tercatat ada 586 ekor ternak yang terpapar PMK dan delapan ekor dinyatakan mati. Sedangkan yang sudah terpapar, saat ini dilakukan pengobatan dan perawatan.

“Oleh karenanya mengapa kita memilih Kecamatan Tingkir, karena Kecamatan Tingkir masih hijau. Karena virus itu bisa menular lewat aliran air, jangan dibuang ternak yang mati ke sungai tapi dibakar lalu dikubur. Harapannya, virusnya tidak ke mana-mana,” kata Henni.

Lebih lanjut Henni menjelaskan, pihaknya juga telah membuat lokasi pemeriksaan bagi ternak yang akan masuk wilayah Kota Salatiga. Sehingga, ternak harus memiliki surat keterangan sehat dari instansi terkait.

Sementara itu Ketua Kelompok Ternak Sri Mulih, Ahmad Solihun mengaku senang karena ada perhatian dari pemerintah. Sehingga, ternak-ternak di wilayah Kecamatan Tingkir masih terjaga aman dan sehat.

Menurutnya, pemberian vaksinasi dipandang hal baik agar tidak ikut terpapar PMK.

“Dinas itu selalu memantau dan menyarankan selalu semprot desinfektan, yang intinya untuk pengamanan hewan-hewan sapi di kandang ini. Hewan-hewan yang ada di sini sudah disuntik semua,” ucap Ahmad.

Ahmad berharap, PMK tidak membuat peternak merugi karena banyak ternak yang mati. (Bud)