Lima Daerah di Jateng Gelar Pasar Murah Serentak

Pasar murah
Warga antusias mendatangi pasar murah yang digelar di Kabupaten Sukoharjo.

Semarang, Idola 92,6 FM – Lima daerah yang ada di wilayah Solo Raya, serentak menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) atau disebut pasar murah guna menekan kenaikan harga beras maupun gula pasir.

Kelima daerah itu adalah Kabupaten Sukoharjo, Klaten, Sragen, Karanganyar dan Boyolali.

Pj Gubernur Nana Sudjana mengatakan GPM yang digelar di lima daerah itu, mendapat sambutan antusias dari masyarakat dan berbondong-bondong memanfaatkan momentum tersebut. Hal itu dikatakan saat meninjau kegiatan GPM di Kecamatan Pasar Kliwon, kemarin.

Nana menjelaskan, saat ini harga beras medium berada di kisaran Rp13 ribu per kilogram dan beras premium dibanderol Rp15 ribu per kilogram serta harga gula pasir sebesar Rp14.500 per kilogram.

Dalam kegiatan GPM tersebut, Bulog menjual beras seharga Rp10.200 per kilogram

Menurut Nana, kenaikan harga dua komoditas itu menjadi pemicu inflasi di Jateng pada September 2023 sebesar 0,41 persen.

Angka inflasi tersebut lebih tinggi jika dibanding bulan sebelumnya, yang hanya 0,03 persen.

“Kami kemudian melakukan kolaborasi bersama Bapanas, kemudian juga dari BUMN dalam hal ini Bulog, kemudian dari BUMD dan sampai kepada pengusaha pangan khususnya dan gapoktan untuk kita melakukan gerakan pasar (pangan) murah ini. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan membantu masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah dalam menjangkau harga pangan. Harapan lainnya, kegiatan ini juga akan bisa mengintervensi harga pangan menjadi lebih stabil,” kata Nana.

Sementara itu Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng Ndari Surjaningsih menambahkan, tujuan dari GPM agar masyarakat dapat mengakses dan mendapatkan pangan strategis dengan harga di bawah harga pasar.

Harga komoditas di GPM dapat dijaga di bawah harga pasar, dan meminimalkan perbedaan harga produsen dan konsumen.

“Sinergi strategis TPID Provinsi Jawa Tengah bersama Dinas Ketahanan Pangan, Badan Pangan Nasional dan instansi lainnya telah menghasilkan 444 kali GPM di sejumlah titik di Jawa Tengah dan 10 kali GPM di pabrik padat karya sejak awal tahun 2023. GPM merupakan salah satu strategi TPID untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan, terutama di tengah peningkatan tekanan inflasi,” udap Ndari.

Lebih lanjut Ndari berharap, GPM secara masif akan terus diadakan di seluruh kabupaten/kota di Jateng dengan menggandeng seluruh stakeholder terkait guna menjaga stabilitas harga dan ekspektasi masyarakat. (Bud)