Gerakan Kebangsaan Watugong Imbau Masyarakat Teduh Menyikapi Perbedaan Politik

Gerbang Watugong
Sejumlah tokoh agama yang tergabung dalam Gerakan Kebangsaan (Gerbang) Watugong menyampaikan seruan politik untuk mengawal pemilu tetap damai dan aman.

Semarang, Idola 92,6 FM-Sejumlah tokoh agama di Jawa Tengah menyerukan kedamaian, dan tetap menjaga iklim kondusif menjelang hari pemungutan suara.

Para tokoh agama yang tergabung dalam Gerakan Kebangsaan (Gerbang) Watugong itu meminta, pihak-pihak tertentu tidak memanfaatkan politik identitas yang bisa merusak kedamaian Pemilu 2024.

Ketua FKUB Jateng Taslim Syahlan mengatakan menjelang pelaksanaan pemungutan suara pada 14 Februari 2024, sudah mulai dirasakan eskalasi politik yang meningkat. Hal itu disampaikan saat ditemui di Vihara Tanah Putih Semarang, Selasa (30/1).

Taslim menjelaskan, di tengah eskalasi politik yang kian memanas dan ada kecenderungan polarisasi di masyarakat maka harus disikapi dengan serius.

Oleh karena itu, para tokoh agama di Jateng menyerukan kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah terpecah belah dengan politik identitas maupun polarisasi.

Menurut Taslim, masyarakat dan juga seluruh elemen bangsa lainnya harus bisa mewujudkan pemilu yang adil dan damai tanpa politik identitas.

Bahkan, masyarakat harus mampu menolak adanya politisasi agama dan penyelewengan kekuasaan.

“Hari pemilihan umum makin dekat, kurang dari satu bulan lagi. Berita tentang berbagai gesekan politik dan ujaran yang saling menyudutkan satu sama lain kian banyak beredar. Perbedaan pilihan politik jangan sampai merusak tali persaudaraan,” kata Taslim.

Lebih lanjut Taslim juga meminta para elite politik untuk menahan nafsu dan tidak menggunakan politik identitas atau politisasi agama sebagai strategi kampanye.

Oleh karena itu, Gerbang Watugong meminta para elite politik maupun para peserta kampanye untuk menggunakan cara-cara yang baik dalam merebut suara para pemilih.

“Harapannya, seluruh elemen masyarakat saling menghormati perbedaan pilihan politik masing-masing dan tetap menjaga semangat persaudaraan sebagai warga negara Indonesia. Mari bersama-sama mengawal pemilu agar berjalan jujur, adil, damai dan bermartabat,” pungkasnya. (Bud)