Mengenal Kotak Sterilisasi Pembunuh Virus Corona Inovasi Mahasiswa UPGRIS

Tim Mahasiswa Teknik Mesin UPGRIS
Tim Mahasiswa Teknik Mesin Universitas PGRI Semarang. (photo dok Rizal)

Semarang, Idola 92.6 FM – Empat Mahasiswa Teknik Mesin Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) membuat kotak yang bisa mematikan virus corona. Keempat mahasiswa kreatif tersebut yakni: Rizal Dwi Bayuna, Jarwo Sutopo Paijo, Angger Adi Nugroho, dan Faris Dwi Mulyanto.

Para mahasiswa ini membuat dua jenis kotak sterilisasi yang bekerja dengan sinar ultra violet dan uap disinfektan. Benda benda kecil milik pribadi seperti handphone atau jam tangan akan terbebas dari virus setelah dimasukan kotak tersebut. Bahkan, mahasiswa mengklaim, akurasi alat ini untuk membunuh virus mencapai 99,7 persen.

Cara kerja sistem otomasi pada UV box sterilizer dengan motor stepper dan sensor ultrasonic Berbasis arduino, cukup sederhana. Benda benda kecil milik pribadi seperti handphone, jam tangan, maupun dompet yang dimasukan kotak tersebut disinari sinar ultra violet yang memindai.

Di dalam kotak tersebut terdapat motor stepper untuk menggerakkan lampu sinar ultravionel dan dua pasang sensor ultrasonic arduino sebagai pengukur jarak benda. Sifat kasar panas sinar ultra violet selama satu menit dipastikan akan mematikan virus atau mensterilisasi benda benda yang dimasukan ke dalam kotak tersebut.

Selain perangkat dengan penyinaran ultra violet, mereka juga membuat perangkat dengan fungsi yang sama namun dengan cara kerja penguapan dari cairan disinfektan. Cairan disinfektan yang diubah menjadi uap, akan terlihat di dalam kotak transparan. Uap tersebut yang diyakini mensterilkan benda yang dalam kotak.

Kedua alat ini akan diaplikasikan saat dilakukan kuliah tatap muka pada hari (05/04) ini. Selain itu, alat ini rencananya juga akan diproduksi massal untuk memenuhi kebutuhan kampus. Namun, tidak menutup kemungkinan juga akan dikomersilkan.

Selengkapnya, mengenai inovasi kotak sterilisasi pembunuh virus corona, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Rizal Dwi Bayuna, salah satu anggota tim dan mahasiswa fakultas teknik Mesin Universitas PGRI Semarang. (yes/her)

Dengarkan podcast wawancaranya: