Antropolog: Agama Harus Bisa Rekatkan Kebhinnekaan di Indonesia

Semarang, 92.6 FM-Agama memiliki peran yang sangat penting, untuk memerkuat kebhinnekaan. Sehingga, gangguan berupa radikalisme dan cara berpikir parsial bisa dicegah sebelum merusak kebhinnekaaan.

Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya sekaligus Antropolog Universitas Diponegoro Semarang Mudjahirin Thohir mengatakan, seharusnya agama berperan sebagai pemersatu bangsa Indonesia. Menurutnya, cara pandang yang menempatkan agama sebagai identitas sosial adalah metode lama dan ketinggalan zaman. Sehingga, perlu ada perubahan paradigma agama sebagai pemacu peradaban dan pengetahuan.

Oleh karena itu, jelas Mudjahirin, para kelompok akademisi dan juga kelompok masyarakat beragama bisa mencegah penyakit bangsa yang merongrong kebhinnekaan di Tanah Air.

“Bagaimana jika ada lembaga atau kelompok masyarakat melakukan pelanggaran terhadap kebhinnekaan itu, di sini agama bisa hadir dan memegang peran penting sebagai pemersatu bukan pemecah. Orang harus sadar, bahwa kita beda agama dan semua agama mengajarkan kebenaran bagi pemeluknya,” jelasnya.

Lebih lanjut Mudjahirin yang juga dikenal sebagai budayawan itu menjelaskan, saatnya sekarang setiap masyarakat melakukan yang bisa dilakukan dengan agamanya masing-masing. Sehingga, bisa membangun bangsa Indonesia bukan memecah belah. (Bud)