Merefleksi Hari Guru 2018, Bagaimana Membangun dan Meningkatkan Profesionalisme Guru di Era Revolusi Industri 4.0?

Semarang, Idola 92.6 FM – Baru-baru ini, kita memperingati hari guru nasional yang jatuh tiap 25 November. Terkait ini, Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi menyatakan, era revolusi industri 4.0 sudah datang. Sistem pendidikan nasional dihadapkan pada tantangan yang amat kompleks, tetapi juga menarik. PGRI sebagai organisasi profesi pun ditantang untuk menggerakkan guru, pendidik, dan tenaga kependidikan.

Bukan hanya itu, PGRI juga terpanggil untuk memberikan pemikiran transformatif dalam kebijakan pemerintah. Juga, melahirkan berbagai gagasan dan tindakan inovatif sesuai dengan tantangan abad ke-21. Dunia hari ini menghadapi fenomena disrupsi. Misalnya, lahirnya digitalisasi sistem pendidikan melalui inovasi aplikasi teknologi. Juga, hadirnya massive open online course (MOOC) atau inovasi pembelajaran berbasis online dan kecerdasan buatan. Inovasi pembelajaran berbasis online dijalankan dengan terbuka, saling berbagi, serta terhubung dan berjejaring.

Prinsip itu menandai dimulainya demokratisasi pengetahuan yang menciptakan peluang bagi setiap orang untuk memanfaatkan teknologi secara produktif. Sedangkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence dirancang untuk melakukan pekerjaan yang spesifik. Membantu tugas-tugas keseharian manusia. Di bidang pendidikan, kecerdasan buatan membantu pembelajar melakukan pencarian informasi sekaligus menyajikannya dengan akurat dan interaktif.

Lantas, sudahkah para guru menyadari berbagai perubahan di era revolusi industry 4.0? Sudahkah juga pemerintah melakukan langkah-langkah pengembangan kompetensi bagi para guru dengan berbagai tantangan itu? Upaya apa yang dilakukan PGRI? Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, Radio Idola Semarang mewawancara Ketua Umum PGRI Dr Unifah Rosyidi. (Heri CS)

Berikut wawancaranya: