86 Destinasi Wisata di Jateng Ditutup Akhir Tahun Ini

Sinoeng Rachmadi, Kepala Dinporapar Jateng
Sinoeng Rachmadi, Kepala Dinporapar Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinporapar Jawa Tengah sudah mendapat laporan, ada sembilan kabupaten/kota yang memutuskan menutup destinasi wisata di wilayahnya masing-masing saat libur Tahun Baru. Penutupan dilakukan, guna memutus dan mencegah terjadinya penyebaran COVID-19.

Kepala Dinporapar Jateng Sinoeng Rachmadi mengatakan destinasi wisata yang ditutup itu, kebanyakan dikelola pemerintah daerah setempat. Sedangkan destinasi wisata milik swasta, diserahkan masing-masing pemilik atau pengelolanya untuk tetap buka atau tutup saat libur akhir tahun.

Menurutnya, destinasi wisata yang dikelola swasta apabila tetap buka diminta menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Sinoeng menjelaskan, ada beberapa daerah yang menutup semua destinasi wisata dengan alasan mencegah penyebaran COVID-19. Di antaranya Kabupaten Kudus dan Jepara serta Purworejo seluruh destinasinya ditutup, sementara ada daerah yang menutup sebagian saja dan sisanya dengan menerapkan protokol kesehatan.

“Ada 86 destinasi wisata yang ditutup dari 690 destinasi wisata di Jawa Tengah. Penutupan ini ada yang ditutup selama weekend, atau selama libur. Tapi pas tidak libur ya dibuka. Mereka sebagian besar tutup sampai tanggal 2 Januari, tapi ada juga yang sampai tanggal 4 Januari,” kata Sinoeng, kemarin.

Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan, upaya atau langkah pemkab/pemkot di Jateng yang menutup destinasi wisatanya di libur akhir tahun patut diapresiasi. Sebab, upaya itu untuk mencegah terjadinya klaster baru saat libur akhir tahun.

Menurut Ganjar, masyarakat diminta bisa patuh pada imbauan pemerintah dan selalu menerapkan gerakan 3M. Yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

“Tempat-tempat kerumunan sudah mulai ditutup atau protokolnya diperketat. Dan terima kasih para bupati/wali kota dan tokoh agama serta tokoh masyarakat semua yang mendukung tidak ada acara ramai-ramai di akhir tahun ini. Itu akan sangat membantu sekali buat kita, dalam rangka mengendalikan pandemi ini,” ujar Ganjar.

Ganjar lebih lanjut menjelaskan, sebelum vaksin COVID-19 dibagikan kepada masyarakat maka warga harus tetap mematuhi protokol kesehatan. (Bud)