Karena Pandemi, Permintaan Avtur di Sejumlah Bandara Mengalami Penurunan

Petugas saat mengisi avtur
Petugas saat akan mengisi avtur di pesawat terbang.

Semarang, Idola 92,6 FM – Wabah virus Korona yang terjadi di sejumlah wilayah di seluruh dunia, menyebabkan dilakukan pembatasan kegiatan. Sehingga, berpengaruh pada aktivitas mobilitas masyarakat termasuk yang menggunakan moda transportasi pesawat terbang. Karena kondisi itu, Pertamina MOR IV mencatat terjadi penurunan permintaan avtur cukup tajam di sejumlah bandara di wilayah Jawa Tengah-Yogyakarta.

Senior Supervisor Communication & Relations Pertamina MOR IV Arya Yusa Dwicandra mengatakan berkurangnya frekuensi penerbangan karena wabah virus Korona, berdampak pada penurunan permintaan bahan bakar pesawat terbang di sejumlah bandara di wilayah Jateng-DIY. Penurunan avtur di sejumlah bandara itu, tercatat mencapai 72 persen.

Menurutnya, penurunan terjadi sejak Maret 2020 saat virus Korona mulai mewabah di wilayah Indonesia.

Arya menjelaskan, meskipun terjadi penurunan permintaan avtur di sejumlah bandara di Jateng-DIY tetapi tidak berpengaruh pada stok di Pertamina. Pihaknya mengklaim, stok avtur sebanyak 10 ribu Kilo Liter (KL) dengan ketahanan stok selama 36 hari.

“Memang dikarenakan berkurangnya jumlah penerbangan di Indonesia akibat bencana nasional pandemi virus Korona, membuat permintaan BBM pesawat dari Pertamina yaitu avtur mengalami penurunan. Khusus di wilayah MOR IV menurun hingga 70-80 persen, dan penurunan terjadi memang terjadi di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Dari rata-rata di Februari itu 180 KL per hari, dan hari ini berkisar di angka 20-50 KL per hari. Demikian juga di Bandara Ahmad Yani Semarang juga turun sampai 50 persen, dari biasanya 100 KL menjadi 50 KL per hari,” kata Arya, Sabtu (18/4).

Arya lebih lanjut menjelaskan, untuk Bandara Adi Soemarmo juga mengalami penurunan dari 45 KL menjadi 20 KL per harinya pada April 2020 ini.

“Penurunan ini tentu saja sudah menjadi prediksi kami sebelumnya, ketika wabah virus Korona mulai menyebar di wilayah Indonesia. Namun demikian, kami tetap menyiapkan stok avtur sebagai upaya antisipasi jika dibutuhkan,” pungkasnya. (Bud)