BPBD Terus Upayakan Penanganan Korban Bencana di Jateng

Proses evakuasi di wilayah Kaligawe dan Genuk
Sejumlah perahu karet disiapkan dari sejumlah instansi untuk proses evakuasi di wilayah Kaligawe dan Genuk di Kota Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM – BPBD Jawa Tengah telah mendapatkan laporan sejumlah bencana yang ada di beberapa wilayah, baik bencana banjir maupun tanah longsor. Saat ini, sejumlah bencana yang terjadi sedang dalam proses penanganan BPBD setempat.

Pelaksana Harian Kalahar BPBD Jateng Arief Wahyudi mengatakan beberapa daerah yang melaporkan kejadian bencana di antaranya adalah Kabupaten Pekalongan, Kendal, Demak, Kudus dan Pati. Sedangkan untuk bencana banjir, Kota Semarang menjadi yang paling parah terdampak.

Arief menjelaskan, bencana banjir yang terjadi di Kota Semarang itu setidaknya tercatat di 19 titik lokasi. Beberapa titik banjir yang dianggap paling parah ada di Kaligawe, Genuk, Tanah Mas dan Semarang Indah dengan ketinggian air rerata satu meter.

“Dampak banjir pada waktu ini tidak hanya di Semarang bagian utara, tapi ada wilayah yang mengalami tanah longsor. Sudah ada beberapa kejadian tanah longsor di beberapa titik, dan sudah dilakukan pendataan serta evakuasi dan pembersihan dari puing-puing. Tercatat ada tiga orang korban dari kejadian tanah longsor,” kata Arief, Senin (8/2).

Terpisah, Gubernur Ganjar Pranowo meminta kepada seluruh kepala daerah di Jateng untuk meningkatkan kewaspadaan selama puncak musim hujan dan diikuti dengan hujan ekstrem. Sebab, dari prakiraan BMKG menyebutkan jika cuaca ekstrem akan terjadi hingga sepekan ke depan.

Menurut Ganjar, semua pihak harus terus siaga dan waspada di dalam menghadapi segala kemungkinan kejadian bencana saat cuaca ekstrem.

“Setidaknya kurang lebih satu minggu ini, kita mesti siaga terus karena cuaca ekstrem. Untuk pengungsi sudah ada mulai dari Pekalongan, di Kudus juga ada banjir di tiga kecamatan dan beberapa daerah di Kota Semarang. Dan saat ini sedang ditangani. Kalau dibutuhkan posko pengungsian harus lebih lega karena lagi COVID-19 ya,” ucap Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, semua kepala daerah harus memprioritaskan keselamatan masyarakat yang terdampak bencana alam. Sehingga, bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana harus segera diungsikan. (Bud)