Lewat ETFest 2021, Indo Premier Gaet Calon Investor Baru

Moleonoto
Dirut Indo Premier Sekuritas Moleonoto saat menunjukkan aplikasi IPOT.

Semarang, Idola 92,6 FM – Indo Premier Sekuritas melalui gelaran Exchange Traded Fund (ETF) memang optimisme, pasar modal Indonesia akan terus menggeliat di tengah masa pandemi COVID-19. Pernyataan itu dikatakan Direktur Utama Indo Premier Sekuritas Moleonoto The saat pembukaan ETFest 2021 secara virtual, Jumat (11/6).

Dirut Indo Premier Sekuritas Moleonoto The mengatakan melalui ETFest 2021 ini, pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah calon investor baru di dalam negeri. Oleh karena itu melalui slogan #SemuaBisaInvestasi, pihaknya berkomitmen meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal dengan terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berinvestasi di pasar modal.

Moleonoto menjelaskan, ETF populer di dunia pada awal 1990an karena merupakan penggabungan keunggulan-keunggulan dari produk reksadana dan saham. Sehingga, ETF layak menjadi alternatif investasi bagi investor pemula karena terjangkau.

Menurut Moleonoto, antusiasme masyarakat terhadap produk ETF juga meningkat signifikan. Hal itu tercermin dari transaksi ETF yang cukup tinggi pada April 2021, yakni meningkat 197 persen bila dibandingkan dengan April 2020.

“Indo Premier menjadi pioneer industri ETF di Indonesia mulai tahun 2007. Saat ini, Indo Premier telah mengadministrasikan 26 dari 48 ETF yang ada di BEI dengan AUM sebesar Rp7,6 triliun dari total AUM ETF di Indonesia sebesar Rp13 triliun berdasarkan data KSEI per Mei 2021,” kata Moleonoto.

Moleonoto lebih lanjut menjelaskan, IPOT sebagai platform investasi dan trading yang memfasilitasi transaksi saham dan reksadana serta ETF melalui satu aplikasi dan satu rekening dana nasabah sudah dilengkapi fitur ETF Primary Market.

Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengakui, pada tahun ini merupakan tahun penuh dengan harapan untuk pemulihan ekonomi dan peningkatan transaksi ETF. Hal ini tercermin, dari tingginya aktivitas perdagangan di BEI dalam tiga bulan terakhir.

Menurut Inarno, terdapat peningkatan frekuensi transaksi rerata 1,2 juta transaksi per hari dan tertinggi di kawasan ASEAN dalam tiga tahun terakhir. Bahkan, juga diikuti dengan kenaikan volume perdagangan yang mencapai lebih dari 18 miliar lembar saham per hari.

“Kami mencatat tingginya aktivitas transaksi, dan merupakan rekor baru sejak swastanisasi bursa efek di tahun 1992. Di antaranya rata-rata nilai perdagangan harian yang mencapai lebih dari Rp13 triliun per hari, atau melonjak dua kali lipat dalam lima tahun terakhir,” ujar Inarno.

Lebih lanjut Inarno berharap, kegiatan ETFest 2021 selama tiga hari bisa memberikan pemahaman positif kepada masyarakat. Sehingga, di masa mendatang mampu memberikan kontribusi dalam memajukan pasar modal dan perekonomian Indonesia. (Bud)